Sunday, July 28, 2013

Pesona Alam Parigi Moutong dari Sudut Dinas Pertanian dan Peternakan



Berangkat dari rumah bada subuh, meskipun pesawat take off jam 09.45. Mending sampai bandara kepagian daripada terkena macet parah di jalan. Karena kalau pagi banyak hal yang bisa dilakukan di bandara sambil menunggu pesawat, shalat dhuha sepuasnya juga menyelesaikan target membaca Al Quran. Asyikkkk.
Singkat cerita setelah menempuh penerbangan sekitar 4 jam, Jakarta-Palu memakai transit di Makassar akhirnya pesawat landing dengan sempurna. Alhamdulillah. Singgah sejenak di Masjid Bandara Mutiara Palu untuk shalat, kemudian lanjut perjalanan menuju kabapaten tujuan, Parigi Moutong.
Palu dengan Parigi sebenarnya tidaklah jauh dibandingkan dengan Palu-Tolitoli atau Palu-Buol, namun karena adanya perbaikan jalan dibeberapa titik, serta ada adanya longsor di beberapa titik membuat perjalanan terasa agak  lama. Seperti di puncak, disinipun diberlakukan buka tutup pada jam-jam tertentu. Sehingga terjadilah antrian kendaraan yang cukup panjang. Dalam situasi seperti ini tak ada yang bisa diperbuat selain BDK alias Berdamai Dengan Keadaan. Apalagi puasa-puasa, so harus tetep hepi. Biar pahala puasa tetap terjaga. Alhamdulillah akhirnya jam 20.00 tibalah di tempat tujuan.

Disini juga menjadi tempatku mengadu kepada-Mu, setiap selesai kutundukkan wajahku kepada-Mu, aku merasa seolah mendapatkan lagi energi yang baru#ShalatDhuhurDiMusholaItu
Begitulah cara-Mu menghapus lelahku, dengan menujukkan kepadaku luas dan biru hamparan langit-Mu
Jika di Belanda ada hamparan tulip, maka di sini ada hamparan bunga asoka yang berpadu indah dengan hamparan padi yang menghijau#loveindonesiaku