Satu tahun
itu ternyata begitu cepat… Rasanya baru kemaren bulan Januari, eh sekarang
sudah menjelang akhir tahun lagi. Melengkapi perjalanan tahun 2014 ini,
Alhamdulillah berkesempatan untuk singgah di Daerah Sidney, without ‘d’ alias
Sinei. Bukan Sinai lho ya... Sinei adalah sebuah desa di kecamatan Tinombo Selatan, kabupaten Parigi Moutong. Siapa yang sudah pernah ke sini hayooo??? :) Dari
kota Palu ke sini diperlukan waktu sekitar 4,5 jam dengan menggunakan mobil. Dengan melewati Kebon
Kopi, kemudian Toboli, kemudian kita belok ke kiri menyusuri Jalan Trans Sulawesi, melewati Pantai Timur. Begitu sampai di Toboli saya singgah sebentar untuk
membeli Lalampa. Di sini banyak sekali warung yang menjual lalampa. Harganya Rp 5.000,- per 3 biji, ada juga yang menjual Rp 5.000,- per 4 biji. Kalau menurut saya lalampa ini adalah lemper bakar. Cuma bedanya kalau lemper
biasanya ketan didalamnya diisi abon sapi atau ayam, kalau lalampa ketan yang diisi ikan. Senada dengan Sulawesi Tengah yang merupakan syurganya ikan.
Ini lho Tugu Khatulistiwa |
Setelah
membeli lalampa kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali. Ini adalah perjalanan saya yang kedua menyusuri pantai ini.
Perjalanan yang pertama sekitar tahun 2012 lalu, ketika saya akan ke Desa
Lembah Bomban. Dibandingkan dengan waktu itu, kondisi jalan saat ini sudah
mulussss. Sehingga mobil bisa melajuuu wusssss…Terima kasih pemerintah :)
Hari ini
sungguh cerah. Secerah hatiku. Langit biru, matahari memacar tanpa penghalang sehingga membuat
laut menjadi gemerlap. Subhanallah indah… Pantai disini juga bersih. Airnya
jernih seperti aquarium, bermacam jenis ikan berenang di tepian. Rasanya gemes banget pengen salaman sama ikan-ikan ini. Hehehe. Inilah
Indonesiaku temans... Alamnya sungguh indah bukan??? Karunia Ilahi yang khusus dikaruniakan untuk masyarakat Indonesia. Semoga kita bisa menjaga amanah ini.
Setelah
sekitar 2,5 jam menyusuri Pantai Timur, maka sampailah kami di Sidney (without ‘d’)
alias Sinei. Di sebuah tikungan jalan Trans Sulawesi kami jumpai tugu yaitu
Tugu Khatulistiwa. Ternyata Tugu Khatulistiwa tidak hanya berada di Pontianak,
di Sinei pun juga ada. Dari prasasti yang berada di depan tugu ini, diketahui bahwa tugu
ini dibangun pada tahun 1992 sebagai tanda bahwa desa ini berada tepat
pada garis khatulistiwa . Pembangunan tugu tersebut dalam rangka kegiatan
Latihan Integrasi Taruna Dewasa (LATSITARDA) Nusantara XIII. Dan
diresmikan pada tanggal 9 Juli 1992 oleh Panglima Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia, Jenderal TNI Try Sutrisno. Jadi sekitar 22 tahun yang lalu. Wuahhh
sudah lama juga ya… Ketika saya kesana, tugu ini nampak seperti baru karena habis di
cat sepertinya. Jadi nampak seperti baru lagi. Tugu ini mungkin sebelum setenar tugu khatulistiwa yang berada di Pontianak. Padahal sebenarnya bisa sekaligus menjadi ikon kabupaten
Parigi Moutong, sama seperti tugu khatulistiwa yang menjadi ikon kota
Pontianak. Sesuatu yang special yang
pantas dibanggakan. Seperti lokasinya yang berada di daerah Sulawesi Tengah,
diatas tugu ini ada miniatur pulau Sulawesi Tengah. Hayo siapa yang baru tahuuuu??? :)
Diresmikan oleh Jenderal TNI Try Sutrisno, 9 Juli 1992 |
Dan saya pun
tidak mau melewatkan momen ini, seperti biasa akhirnya jepret sana sini. Semoga dengan
dokumentasi ini bisa semakin mengenalkan Tugu Khatuliswa di Desa Sinei ini. Mari ke Sinei kawans...
Bagian Atas Tugu Khatulistiwa |