Pantai Telengria |
"Anda
belum ke Pacitan, sebelum mampir ke Pantai Telengria". Tulisan ini terpampang di beberapa tempat di kawasan Pantai Telengria. Itu artinya tak lengkap rasanya
wisata kita ke Pacitan kalau tak singgah ke Pantai Telengria. Kebetulan pas kami ke sini bertepatan dengan hari Jumat jadi bisa menikmati pantai Telengria dengan puasnya, karena tak se-crowded pada waktu hari-hari libur atau weekend.
Sudah
menjadi kebiasan ketika menyusuri pantai, selalu penasaran untuk melihat apa
saja benda yang berada di pesisir pantai. Kali ini kami menemukan butiran pasir
yang terhampar berirama menuju satu pusat (lubang). Dan ini ada di beberapa
tempat. Karya siapakah ini? Ternyata ini karya binatang kecil itu. Yang
mondar-mandir kesana kemari dan langsung lari sembunyi ketika melihat manusia
mendekati. Wuahhh..seseram itukah manusia di dunianya? Apalah binatang-binatang ini juga mendengarkan berita tentang keseraman manusia di belahan bumi sana? Ahh, semoga saja dia tahu.. Bahwa tak semua manusia itu seram seperti yang dibayangkannya..Jadi introspeksi diri...
Inilah Indonesiaku Tercinta#catatyaa |
Dan ini dia...tak lengkap rasanya ke Pantai Telengria jika tak membeli ikan gorengnya. Di kawasan Pantai Telengria terdapat banyak Warung Ikan Goreng. Warung ini menjual hasil tangkapan laut yang sudah di goreng. Masih seger-seger alias hangat-hangat, karena baru saja di tangkap kemudian baru saja di goreng. Beberapa jenis ikan yang di jual di sini antara lain ikan tuna, ikan layur, ikan tongkol. udang, rebon, ikan hiu, dan lain-lain. Kali ini kami memilij untuk membeli ikan tuna goreng. Satu kilo seharga Rp 50.000,- berisi sekitar 14 potong ikan goreng. Kami juga membeli rebon, Rp 12.000,- satu biji berbentuk seperti kerupuk yang besar karena rebon kecil-kecil itu sudah dilengketkan pakai telur dan sedikit tepung lau digoreng.
Rebon, Ikan Layur, Ikan Tuna |