Tuesday, January 28, 2014

Cara Membuat Paspor Baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan: Tahap Pengambilan Foto dan Wawancara#bagian 2



Terima kasih masih setia mengunjungi blog sederhana kami ini :) Memenuhi janji untuk melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang http://www.ningsavin.com/2014/01/mengurus-sendiri-paspor-baru-di-kantor.html bagian kali ini saya akan bercerita tentang tahap ke 2 pengurusan paspor baru, yaitu tahap wawancara dan pengambilan foto.
Loket 12 : Ruang Foto dan Wawancara
Hari Selasa, sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh Kantor Imigrasi saya kembali datang ke Imigrasi untuk melaksanakan wawancara dan pengambilan foto. Masih menggunakan jurus 'mruput' alias berangkat pagi-pagi walaupun tidak ada pembatasan nomer antrian jika untuk foto dan wawancara, namun karena saya ingin dapat antrian awal agar lekas selesai. Berangkat boleh pagi, namun jangan lupa membawa dokumen yang diperlukan. Tanpa dokumen pekerjaan akan sia-sia. Hehehe. Oleh karena itu saya siapkan beberapa hal sesuai yang dipersyaratkan, antara lain: tanda terima permohonan, bukti pembayaran dari bank, dokumen asli (KTP, KK, Buku Nikah kalau saya).
Kali ini saya sampai di kantor imigrasi jam 6.30. Hujan yang mengguyur Jakarta tak menyurutkah langkah.Hehehe...semangat...Antrian panjang di depan pintu kantor imigrasi, karena pintu kantor dibuka jam 07.30. Tetap mengantri dengan happy, karena kan sudah diniatkan. Sambil menunggu antrian, sambil menyelesaikan target ODOJ alias One Day One Juz. Asyikk... 
3 Langkah Memperoleh Paspor
Kali ini saya dapat antrian no.32. Alhamdulillah... Setelah mendapatkan nomor antrian kemudian kita menunggu di depan loket 12 alias loket untuk pelayanan wawancara dan pengambilan foto. Meskipun nomer 32 namun antrinya tidak terlalu lama. Saya difoto kemudian saya diwawancara. Petugas yang mewawancara saya waktu itu petugasnya baik dan ramah. Salah satu pertanyaan yang diajukan ke saya adalah "Apa tujuan Ibu membuat paspor?", dengan tenang saya jawab "Ingin keliling dunia Pak". Aamiin..semoga Allah mengabulkannya.DiridhoiNya diri ini untuk menapaki belahan bumi ciptaanNya, untuk memetik banyak hikmah yang ditebarkanNya. Aaamiin...
Wawancara selesai, dan kini tinggal menunggu pengambilan paspor. Tidak langsung jadi, namun tiga hari kemudian. Karena saya difoto dan diwawancara hari Selasa, maka jadwal pengambilan paspor saya hari Jumat. Alhamdulillah...mudah-mudahan barokah..

Wednesday, January 22, 2014

Mengurus Sendiri Paspor Baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan, terbatas untuk 100 orang#bagian 1



Ini adalah untuk yang ke tiga kalinya saya datang ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Jakarta Selatan. Datang yang pertama dengan niat untuk membuat paspor. Sehingga beberapa persyaratan sudah saya bawa, antara lain : KTP, Kartu Keluarga dan Buku Nikah (bagi yang belum menikah bisa menggunakan dokumen yang lain, seperti ijazah). Waktu itu saya sampai di Kantor Imigrasi jam 07.30. Pikir saya masih tergolong pagi, karena kantor kan bukanya jam 08.00. Namun ternyata yang terjadi diluar dugaan, antrian sudah sangat panjangggggg. Ada dua antrian disini, antrian yang sebelah kiri untuk pembuatan paspor manual dan atrian yang sebelah untuk pembuatan paspor online, antrian foto dan wawancara serta antrian pengambilan paspor. Dan saya mengantri disebelah kiri karena menggunakan cara manual. Mau tidak mau saya pun akhirnya ikut mengantri juga karena niat sudah bulat. Dan ternyata masih juga diikuti oleh beberapa orang mengantri di belakangku. 'Berdamai Dengan Keadaan' alias BDK adalah solusi terbaik, jadi ya enjoy aja antri sambil menunggu loket dibuka. 
Jam 08.00 pengambilan nomer antrian dimulai. Alhamdulillah..Maka mulailah satu persatu orang maju untuk mendapatkan nomer antrian. Nomer antrian ini yang nantinya akan digunakan untuk mengumpulkan berkas persyaratan pembuatan paspor. Karena saya menggunakan cara manual maka harus melalui tahap pertama pengumpulan berkas dulu, kalau misalnya menggunakan cara online maka begitu datang tinggal foto dan wawancara saja karena berkas-berkas sudah dikirim secara online. Sedangkan kalau cara manual foto dan wawancara akan dilaksanakan pada tiga hari berikutnya. Begitu info yang saya dapatkan dari petugas imigrasi yang mendampingi kami. Kurang beberapa orang tibalah giliranku..alhamdulillah dalam hatiku..namun mendadak antrian di depanku bubar. "Nomer antrian sudah habis, nomer antrian habis". Dan aku baru tau bahwa sekarang nomer antrian manual hanya dibatasi sampai 100 saja. Sedangkan untuk yg antri online tidak dibatasi. Hmmm... berarti nanti saya harus datang lebih pagi lagi. Hehehe Baiklah mari pulang.. 
Tempat Penyerahan Berkas
Satu minggu berlalu dan saya datang kembali ke Kantor Imigrasi, kali ini dari rumah benar-benar mruput alias pagi-pagi banget jam 05.45. Hari masih gelap karena selain memang subuhnya sudah siang, hari ini hujan dan mendung. Semangat.... mudah-mudahan hari ini tidak ditolak lagi. Alhamdulillah, saya sampai dikantor imigrasi jam 06.45. Antrian sdh cukup panjang,walau tak sepanjang hari pertama. Kaget juga..orang-orang ini antri dari jam berapa ya.. kok sudah antri begini..Maka ngobrol-ngobrollah saya mencari informasi. Ternyata berdasarkan informan terpecaya,dia antri sejak jam 5 pagi. Wuahhhh..mantap.. Dan saya tetap mengantri di barisan antrian manual, karena beberapa hari ini mencoba daftar online namun tidak bisa alias gagal terus. Mungkin karena terlalu banyak yang ingin daftar online, jadinya sulit. Alhamdulillah dapat nomer antrian 59. Lega deh... Langkah berikutnya saya mari menunggu. Sambil menunggu giliran, saya isi formulir pendaftaran dan surat penambahan nama. Surat tambah nama bisa didapatkan ditempat fotokopi. Khusus saya melampirkan juga penambahan nama karena nama saya hanya terdiri dari 2 suku kata, sedangkan untuk umroh dan haji diperlukan minimal 3 suku kata. Maka ditambahlah nama Bapak saya dibelakangnya. Oia ngga boleh menambahkan nama suami lho ya..yang dibolehkan hanya nama ayah dan nama kakek. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah jangan lupa membawa dokumen asli (KTP, KK, Buku Nikah/Ijazah), karena jika kita tidak dapat menunjukkan dokumen asli maka tidak akan dilayani. 
Langkah berikutnya adalah ke loket sesuai nomer antrian. Disinilah semua dokumen yang kita bawa akan diperiksa dan fotokopi dokumennya diserahkan. Jika semua sudah oke, maka  kita akan diberi tanda terima permohon untuk pembayaran di bank dan antri foto 3 hari berikutnya.

Maka setelah itu saya langsung ke Bank BNI untuk mengurus pembayaran,  karena per tanggal 13 Oktober 2013 pembayaran dilakukan secara online di BNI di seluruh Indonesia. Kalau tidak mau repot dan jauh-jauh, di seberang jalan Kantor Imigrasi Kelas 1 Jaksel ada juga kok Bank BNI. Sebenarnya pembayaran ini bisa dilakukan dihari yang lain, namun saya pikir biar nanti tidak repot hari itu juga langsung saya urus pembayaran. Ini perincian biaya pembuatan paspor : biaya paspor Rp 200.000,-, biaya IT biometrik Rp 55.000,- dan biaya bank Rp 5.000,-. Jadi totalnya Rp 260.000,-. Disini kita akan diberikan bukti pembayaran rangkap 2, satu untuk kita simpan, satu lagi untuk diserahkan ke kantor imigrasi ketika melakukan foto dan wawancara.  Alhamdulillah.. Tahap pertama telah dilalui. Tinggal menunggu tahap wawancara dan pengambilan foto. Karena saya pengumpulan berkasnya Jumat, maka jadwal wawancara dan pengambilan fotonya hari Selasa..Ikuti cerita saya di edisi berikutnya ya..Hehehe

Wednesday, January 8, 2014

Nonton Pentas Lumba Lumba dan Aneka Satwa di Ponorogo



Masih dalam suasana menikmati liburan awal tahun 2014. Setelah sebelumnya jalan-jalan ke Kota tentangga Kota kami Pacitan. Hari ini acara liburan diisi dengan  mengajak  keponakan kami menyakasikan pentas lumba-lumba  dan aneka satwa. Lokasinya di selatan alon-alon Ponorogo atau tepatnya dibekas area kodim lama. Waktu itu kami memilih pertujukan jam 11 siang, sehingga jam 10.30 kami sudah tiba di lokasi. Di depan pintu masuk sudah berjajar pengunjung yang mengantri.
Langkah pertama yang kami lakukan adalah mencari tempat parkir. Alhamdulillah dapat parkir di dekat pintu keluar. Jadi nanti begitu keluar Ngga perlu jauh-jauh untuk menuju Mobil. Parkir disini Bayar di depan, Rp 10.000,- untuk Mobil. Woowww...fantastik... Iseng kami tanya Tukang parkir : Ngga limang ewu ae mas?. Kata Tukang parkir : motor ae limang ewu mas... Hihihi...inilah rekor parkir termahal yang per nah kami alami di Kota ini.
Beres mengurus tempat parkir, next step membeli Tiket. Kami beli Tiket kelas 1, Harganya Rp 25.000,- per orang. Anak di Atas Usia 2 tahun Bayar penuh ya.. Setelah memegang Tiket kemudian kami ikut Antri juga dengan para calon penonton yang lainnya. Hingga pintu masuk di buka.
Subhanallah... Menyaksikan pertujukan Seperti ini di ponorogo bagi kami merupakan Suatu kenikmatan tersendiri. Penonton banyak sekali, kebanyakan anak-anak sekolah, Ada yang Menonton Bersama orang tuanya, Ada juga yang rombongan Bersama gurunya. Dalam suasana sederhana dan keramahan masyarakat ponorogo yang Senantiasa kami rindukan. Mungkin Karens lokasi pementasannya di ponorogo, maka  Dalam pertunjukkan ini juga beberapa kali menyelipkan bahasa ponorogo alias bahasa jawa, Misalnya ini: lumba-lumba bukan ikan atau Iwak karena bernapasnya dengan paru-paru. Dia berkembang biak dengan beranak alias tidak bertelur atau Ora ngedog. Air  asin di dalam kolam ini memakai proses buatan. Lumba2 hidupnya berkelompok.. Lumba2 melahirkan anaknya yg keluar duluan ekornya. Krn lumba2 ada di air..itu kuasa Tuhan..kalau kepala duluan makan dia tidak bisa bernapas. Krn begitu lahir dia langsung di ajak berenang.. Itulah beberapa kata pengantar yang kami ingat. Berasa diingatkan lagi pada ilmu yang sudah lama tidak kami pelajari.
 
Seperti judulnya pementasan  lumba-lumba dan anaka satwa, maka  yang dipentaskan disini Ada  juga satwa lain Seperti Burung alias manuk, Kucing air dan anjing pudel. Tidak Sekedar pementasan, Ada beberapa nilai-nilai edukasi disini. Misalnya tentang kepandaian Burung membuang sampah pada tempatnya. Sekaligus ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena bersih itu enak untuk ditempati,  enak dipakai, bersih enak buat tidur, dan juga bersih  Sebagian  Dari pada Iman. Penjelasan ini disampaikan Oleh pemandu acaranya. Nah Keren kan... Judulnya mengantar keponakan, tapi ternyata ikut menikmati juga...alhamdulillah..

Monday, January 6, 2014

Explore Pantai Klayar Pacitan



Alhamdulillah mengawali tahun 2014 ini kami berkesempatan jalan-jalan ke Pacitan, Jawa Timur. Selalu menarik dan menyenangkan bagi kami, walaupun ini bukan untuk yang pertama kali jalan-jalan ke sini. Pacitan alias kota seribu Goa, menurut kami Pacitan juga layak disebut sebagai kota seribu pantai. Banyak sekali pantai di daerah ini. Saking banyaknya sampai bingung mau ke pantai yang mana...hehehe. Setelah memantapkan hati dengan bertanya kanan kiri, dan juga tanya-tanya ke mbah Google akhirnya kita putuskan untuk jalan ke Pantai Klayar. Sebuah pantai yang terletak di bagian barat Pacitan. Pantai juga ini merupakan pantai yang pernah dikunjungi oleh Presiden Kita, Pak SBY. Jadi kita pikir pasti ada sesuatu yang beda dari pantai ini. Soalnya berdasarkan gosip pantai ini sangattttt indah...
Lokasi pantai ini satu jalur dengan jalan menuju Goa Gong, tepatnya berjarak sekitar 13 km dari Goa Gong, dengan jalanan berkelok naik turun naik turun tajam yang hanya cukup untuk satu mobil, sedangkan kendaraan besar seperti bus Pariwisata belum bisa masuk ke lokasi ini. Sehingga biasanya untuk wisatawan yang menggunakan bus besar akan berhenti di goa gong kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum yang ada di sekitar tempat Pariwisata. Model angkutan umumnya  sejenis pick up namun dimodifikasi dengan kursi untuk duduk. Seru deh, full AC alias 'angin cepoi-cepoi' khas pegunungan.
Waktu itu kami tiba di lokasi siang hari. Cuaca cukup cerah alias panas. Tiket masuk ke pantai ini Rp 3.000,- per orang dan Rp 2.000,- untuk parkir mobil. Bertepatan dengan hari Sabtu dan juga dalam suasana libur sekolah sehingga pantai ramai sekali. Kamipun harus antri untuk memasuki area pantai. Sekitar 15 menit menunggu akhirnya mobil kamipun berkesempatan untuk masuk area pantai.
Air Memancar dari balik karang

Mobil kami kemudikan berlahan sambil menikmati indahnya pemandangan pantai yang berada dibawah kami. Benar saja harus antri, karena ternyata area parkirnya benar-benar penuh.  Subhanallah, sungguh indah sekali. Pasirnya putih terhampar, air nampak biru dan jernih, seolah segar untuk diminum dalam suasana panas seperti ini. Kami akhirnya dapat tempat parkir di ujung. Turun dari mobil dan kami mulai menyusuri pantai. Menikmati sapaan ombak yang menyentuh kaki-kaki kami seolah berucap selamat datang. Beberapa batu karang nampak kokoh berdiri. Tak gentar diterjang ombak. Kamipun terus berjalan menaiki bebatuan untuk bisa menyaksikan laut lepas. Untuk menaiki tempat ini kami dikenakan biaya Rp 2000,- per orang. Di sini ada 2 orang penjaga yang memandu kita, memberi tahu tempat-tempat yang aman dan tempat-tempat yang berbahaya. Begitu sampai di atas kita selain disuguhi dengan pemandangan laut yang indah, kami juga bisa menyaksikan air laut yang menyembur dari batu karang. Ini adalah untuk yang pertama kalinya kami saksikan. Semburannnya bisa sangat tinggi mencapai 5 hingga 10 meter. Tak mau melewatkan pemandangan yang luar biasa ini akhirnya kami berfoto di sini. Jangan lupa antri dengan pengunjung yang lainnya karena rupanya hampir semua yang berkunjung ke tempat ini tak mau melewatkan momen ini. Selamat mencoba...