Sunday, June 29, 2014

Formulir A5 : Keberkahan di Bulan Ramadhan, Kemudahan Mendapatkan A5



Alhamdulillah… syukur yang tiada terkira atas karunia-Nya kembali dipertemukan dengan Bulan Yang Mulia ini, Bulan Ramadhan. Semoga kita diberikan kekuatan untuk menjalani bulan ini hingga dipenghujungnya dan memperoleh kemenangan. Aamiin. O:)


Ada yang berbeda dengan Ramadhan kali ini dibandingkan dengan Ramadhan sebelumnya. Ramadhan kali ini selain berbarengan dengan musim bola juga berbarengan dengan pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia alias Pemilihan Presiden atau Pilpres yang insya Allah akan dilaksanakan tanggal 9 Juli 2014 nanti. Dan berkenaan dengan Pilpres di awal Ramadhan kali ini saya mendapatkan pengalaman baru ketika menemani sahabat untuk mengurus A5 di Kantor KPUD Jakarta Selatan, sebagai syarat untuk ikut Pilpres jika kita tidak bisa memilih sesuai alamat yang ada di KTP kita. Oia Kantor KPUD Jakarta Selatan letaknya di Mampang, tempatnya di depan Hotel Amaris. Jadi kalau kita naik busway, maka bisa turun di halte Mampang trus jalan sedikit deh. 

Alhamdulillah ternyata caranya cukup sederhana dan mudah. Yang berat itu adalah melawan rasa malas, untuk melangkahkan kaki ke tempat ini. Apalagi pas di siang panas di bulan Ramadhan seperti ini. Bawaannya pengen leyeh-leyeh di rumah. Terus yang bikin berat lagi adalah ‘awang-awangen’ membayangkan prosedurnya yang tidak sederhana. Begitu kita datang serahkan fotokopi KTP, kemudian nama kita akan dicek dalam daftar DPT. Jika kita sudah masuk dalam DPT maka proses bisa lanjut. Disini kita akan bertemu dengan petugas yang menangani A5 yang menyapa kita dengan ramah dan bersahabat, welcome banget lah pokoknya… Mungkin inilah berkahnya Ramadhan. Semua pada puasa jadi hawa-hawanya adem. Karena selain menahan haus dan lapar, orang juga sedang puasa kan juga menahan hawa nafsu, salah satunya menahan marah :) Waktu itu kebetulan teman saya tidak mempunyai  fotokopi KTP, adanya cuma KTP asli. Rencananya mau sekalian fotokopi pas berangkat, namun beberapa tempat fotokopi yang kami lewati pada tutup. Mungkin karena hari ini adalah hari Ahad, dan bertepatan dengan hari pertama Ramadhan (bagi yang memulai puasa berdasarkan hitungan rukyat). Akhirnya dengan pasrah kami masuk aja ke kantor. Nanti kalau tidak boleh ya kita usaha nyari tempat fotokopi lagi, karena kan waktu pengurusan A5 hari ini (Ahad, 29 Juni 2014) adalah hari terakhir. Yang penting mencoba dulu. Kita sampaikan apa adanya kepada petugas, bahwa kita hanya membawa KTP asli alias belum fotokopi. Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan. Kata petugasnya ga apa-apa. KTP asli itu difotokopikan sama petugasnya. Setelah itu kita diwawancara sebentar tentang alamat kita tinggal di Jakarta dan alasan mengapa memilih di Jakarta. Jawablah apa adanya, jangan berdusta. Puasa-puasa ngga boleh bohong ya :).  Dan form A5 pun langsung jadi. Ga sampai 5 menit mungkin. Alhamdulillah…
Lalu bagaimana dengan yang belum terdaftar di DPT??? Jangan khawatir disini kita akan tetap dilayani. Serahkan fotokopi KTP, dan tuliskan alamat lengkap anda beserta no. HP yang bisa dihubungi. Setelah itu nanti  petugas KPUD akan menghubungi anda. 

Setelah dapat A5, lalu apa yang berikutnya harus kita lakukan??? Silahkan anda membawa form A5 ke kelurahan tempat anda tinggal untuk mendapatkan no.TPS di mana anda bisa nyoblos. Oia perlu diingatkan, batas terakhir penyerahan A5 ke kelurahan adalah H-3 pencoblosan ya… Jadi jika sudah dapat A5 sebaiknya segera diserahkan ke kantor kelurahan setempat. Biar ngga lupa. Karena bagaimanapun SATU SUARA kita berkontribusi untuk INDONESIA yang LEBIK BAIK :) Itu sekedar sharing pengalaman saya untuk pengurusan form A5 di KPUD Jakarta Selatan. Bagaimana pengalaman anda di daerah lain???  Silahkan berikan komentar atau pengalaman kamu disini… Mumpung Ramadhan, selain berbagi takjil, kita berbagi juga pengalaman ya… Karena barangsiapa memudahkan urusan orang lain, niscaya Allah akan memudahkan urusan kita ;) Aamiin. In sya Allah... 

#oia,tak lupa kami mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1435 H
Barokallahu fiik...

Friday, June 20, 2014

Catatan Kecil di Musim Capres Menjelang Pilpres



Akhirnya ngga tahan juga untuk ngga ikut nulis tentang trending topic saat ini “capres” alias calon presiden. Maklumlah kali ini Indonesia bener-bener akan mendapatkan pemimpin baru alias presiden baru. Jadi semua kayaknya menikmati banget detik demi detik setiap penampilan para capres pun termasuk juga kami. Apalagi pas ada acara ‘debat capres’ kayaknya jalananpun sepi, semua anteng di depan televisi masing-masing untuk menyaksikannya calonnya. Selain itu, ini kan momen langka yang datangnya hanya lima tahun sekali. Good. Itu artinya masyarakat kita sudang mulai suka politik. Ada yang komentar positif ada yang komentar negatif ada juga yang ngga komentar. Yang penting ngga golput ya…. karena ngga memilih sekalipun kita akan tetap ikut menanggung atas pilihan orang lain. Ngga enak kan... :D. Maka pilihlah sesuai dengan hati nurani. Satu suara kita berkontribusi untuk Indonesia.  
Gambar ini diambil dari Google
Dibalik kehebohan debat capres yang menghiasi layar kaca selama dua pekan ini, memacing rasa penasaran diri itu menggali lebih dalam tentang istilah ‘debat’. Apakah itu… ? :D Maka dimulailah pencarian dengan memasuki rumah mbah google. Menurut Wikipedia Indonesia debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Hemm… indahnya… Oleh karena itu sebagai penonton setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari menyaksikan acara ini, misalnya bagaimana teknik berkomunikasi yang baik, bagaimana etika debat yang baik, bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan, bagaimana cara menghargai pendapat orang lain, dan banyak lagi.. Jadi bukan untuk ikut-ikutan menjelekkan salah satunya karena kita pendukung salah satunya. Ini sungguh merugikan untuk diri secara pribadi, selain menimbulkan sikap permusuhan antara sesama juga tidak disukai oleh Yang Maha Kuasa. Astaghfirulllah….Jangan sampai setelah pilpres, selesai juga tali silaturahim kita. Bagi saya pribadi menahan diri itu memang sulit, oleh karena itu harus diusahakan dengan sungguh-sungguh. Kalau berkenan ingatkan saya ya kawan, jika ada kata-kata yang khilaf :D. Bukan semata untuk membahagiakan sesama, akan tetapi untuk sebuah cita-cita bahwa kita termasuk salah satu manusia yang disayang oleh-Nya. Seperti janji-Nya dalam Surat Al Zalzalah : 7-8 bahwa “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula”.  Siapapun nanti yang jadi presidennya, Pak Prabowo atau Pak Jokowi, semoga pilpres ini memberikan kebaikan untuk semua, karena kita punya cita-cita yang sama untuk Indonesia yang lebih baik :D. Sekali lagi inga'-inga', 9 Juli 2014 ada Pemilihan Presiden, jangan golput ya kawan:) Satu suara kita berkontribusi untuk Indonesia. 
Gambar ini diambil dari Google
 

Tuesday, June 10, 2014

Aku dan ODOJ (One Day One Juz)



Laa hawla wa laa quwwata illa billah... Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah. One Day One Juz alias ODOJ adalah satu karunia luar biasa bagi saya. Satu grup yang mengajak saya untuk membaca Al Quran sebanyak satu juz per hari. Info lengkapnya bisa dilihat di http://www.onedayonejuz.org/
Gambar ini dikirim oleh Grup ODOJ 2329
Pada mulanya saya sempat ragu, minder dan tidak percaya diri untuk gabung dalam grup ODOJ ini. Apalagi jika menengok kembali frekuensi membaca Al Quran saya yang jauh dari istiqomah dihari-hari biasa. Kadang satu lembar, kadang satu halaman, kadang setengah halaman, kadang satu ayat, dan kadang tidak membaca sama sama sekali karena konon kesibukan saya. Astagfirullah, malu rasanya. Hingga kemudian muncul pertanyaan terhadap diri saya sendiri : Apa iya semua waktu saya sudah full agenda hingga tak ada lagi waktu untuk membaca satu juz per hari...???. Dan pertanyaan itu timbul tenggelam diantara pikiran-pikiran saya.
Akhirnya suatu hari ada soerang teman yang tiba-tiba invite saya untuk gabung di grup ODOJ. Tanpa permisi, langsung diinvite. Seolah dia tahu saya belum gabung di ODOJ. Wowww...kaget juga.Tidak langsung saya accept. Saya mikir-mikir dulu, diterima ngga ya...Terlintas berbagai macam pertanyaan di dalam diri, bagaimana nanti kalau aku ngga bisa selesai satu juz per hari? bagaimana kalau nanti hanya aku yang sering lelang? karena konon yang tidak dapat menyelesaikan juz-nya sesuai waktu yang sudah ditentukan, maka akan di lelang alias ditawarkan untuk dibaca oleh anggota grup yang lainnya. Huhuhu...terbayang malunya. Tapi kalau ngga menerima ajakan teman malu juga, mau alasan apa hayo... Akhirnya..bismillah, luruskan niat, saya accept juga. Cukuplah karena-Mu.
Ya Allah, atas kehendakMu kini aku berada dalam grup ini. Mampukan aku Ya Rabb...Ada rasa yang berbeda ketika saya sudah berada didalam grup ini. Hilang sudah rasa ragu, berganti dengan semangat untuk berlomba-lomba dengan menyelesaikan ODOJ lebih awal. Mungkin karena semua yang didalamnya bersemangat, maka menularlah semangatnya ke saya. Mungkin karena doa-doa yang mereka lantunkan hingga yang sulit terasa mudah, yang berat terasa ringan dan yang sempit terasa lapang. Satu juz per hari mari dimulai... Sisi lain yang saya rasakan, Alhamdulillah dengan join dalam grup ini, saya merasa bahagia sekaligus bersyukur, mendapatkan saudara-saudara baru dari berbagai daerah, dari berbagai macam profesi dan dari berbagai macam usia. Seruuu... Saling menyemangati satu sama lain dan saling membantu satu sama lain untuk satu komitmen bersama. Secara bergiliran menjadi rekaper alias yang merekap laporan ODOJ dari masing-masing anggota. Memantau berapa yang sudah selesai, berapa yang belum, berapa yang lelang, berapa yang tidak lapor. Tidak sekedar dalam urusan ODOJ namun kita juga saling berbagi ilmu, khususnya ilmu-ilmu yang menguatkan iman. Subhanallah, nikmat luar biasa... 
Yuk teman, gabung di ODOJ... Dan rasakan sensasi luar biasa...Selamat mencoba :)