Tuesday, November 25, 2014

Museum Piring



Sore itu dapat WA dari Mbak sepupu. Biasa pertama basa-basinya nanya kabar ter-update. Trus ujung-ujungnya minta jadi responden. Maklum secara peneliti, pasti ujung-ujungnya peneletian. Okelah, no problemo.
Setelah deal urusan kuisinioner peneletian berikutnya, nanya-nanya berikutnya ini :
X : Le, rumah itu di Tanah Merdeka ya?
Y : Bukan Mba, di Tanah Baru...
X : Oohh..kirain iku namanya Tanah Merdeka. Wis mbok tempati?
Y : Sudah Mba, Sabtu-Ahad wae... Kenapa mba? Mau pindah kesini?
X : Hahaha...Lho ngopo?
Y : Masih mau beli kitchen set dulu...
X : Halah, koyo rajin masak wae. Paling nggur yo masak nasi.
Y : Museum piring Mba... :)
X : Hahaha :D
 

Wednesday, November 19, 2014

Naik Commuter Line : Gagal Menukar Kartu Berjaminan



Sabtu malam alias malam Ahad kemaren melengkapi perjalanan sejarah hidup saya dalam ber commuter line. Ini sekaligus menjadi perjalanan terpanjang saya, naik commuter line dari ujung ke ujung, dari Stasiun Bogor ke Stasiun Jakarta Kota. Stasiun yang saya lewati Bogor-Cilebut-Bojong Gede-Citayam-Depok Baru-Depok Lama-Pondok Cina-Universitas Indonesia-Universitas Pancasila-Lenteng Agung-Tanjung Barat-Pasar Minggu-Pasar Minggu Baru-Kalibata-Cawang-Tebet-Manggarai-Cikini-Godangdia-Gambir-Juanda-Sawah Besar-Jayakarta-Jakarta Kota. Itulah kira-kira stasiun-stasiun yang saya lewati. Commuter line rasanya nyaman banget…karena pas sepi. Hehehe...
Ini sebenarnya perjalanan yang diluar rencana. Ceritanya waktu itu bada maghrib saya baru selesai acara di Bogor. Seperti biasa Jakarta-Bogor saya naik commuter line, begitu juga malam itu. Beli tiket Bogor-Pasar Minggu untuk satu kali perjalanan Rp 8.000,- (Rp 5.000,- untuk tiket berjaminan dan Rp 3.000,- untuk ongkosnya). Alhamdulillah begitu masuk stasiun, kereta pas datang. Jadi langsung naik deh, dapat tempat duduk pula dan ngga menunggu lama keretapun berangkat. Alhamdulillah...
Tak berapa lama, masuk pesan dari suami. Memberikan kabar kalau sedang dalam perjalanan ke stasiun kota bersama saudara sepupu. Naik commuter line juga, yang kebetulan pas berada di depan commuter line saya. Jadi niatin untuk langsung turun di stasiun Pasar Minggu saya urungkan, dan lanjut ke Stasiun Kota menyusul suami dan sepupu. Dan singkat cerita akhirnya ketemulah kami di dalam stasiun. Sengaja ngga keluar dulu karena menunggu saudara yang mau transit ke Bandung. Jadi sambil menunggu keberangkatan kereta kita manfaatkan untuk ngobrol-ngobrol sebentar. Tidak sampai 30 menit kereta yang menuju Bandung akan segera diberangkatkan.
Dan suami memegang 2 THB alias Tiket Harian Berjaminan. Tiket yang satu punya dia dan tiket yang satu punya saudara. Baca-baca petunjuk dibalik kartu, ternyata kalau mau melanjutkan perjalanan balik ke Pasar Minggu, tiket harus ditempelkan di pintu keluar, dan kita kembali ke loket untuk membeli tiket baliknya. Saya sendiri tidak ikut keluar, karena sewaktu dari Bogor THB saya untuk tujuan Pasar Minggu, jadi bisa keluarnya ya di pintu keluar stasiun Pasar Minggu.
Gambar dari Google
Alhamdulillah, tak perlu menunggu lama, suami sudah dapat tiket untuk ke Pasar Minggu. Oke dear...Bismillah...let's go...Karena ini stasiun keberangkatan pertama kami bisa milih tempat duduk. Sekitar 40 menit perjalanan sampailah kami di stasiun Pasar Minggu. Sebelum meninggalkan stasiun tak lupa kami ke loket untuk menukarkan kembali THB dengan uang Rp 5.000,- yang kita jaminkan. Ada 3 tiket kartu saya, tiket suami dan tiket saudara sepupu. Dan ternyata... hanya 2 kartu yang bisa ditukar kembali. Sedangkan tiket yang punya saudara tidak bisa ditukar karena belum di tap keluar. Pun ketika kami sudah menjelaskan bahwa transit, jadi ngga perlu keluar, karena kereta yang akan ditumpangi hanya berada di jalur sebelahnya. Tetap saja tidak bisa. Kartu harus tetap di tempel dulu di pintu keluar jika ingin bisa ditukarkan dengan uang jaminan kita. Wowww...Dan akhirnya...kami ikhlaskan saja. Anggap aja dapat souvenir dari PT KAI.Hehehe. Karena untuk menempelnya harus balik lagi ke stasiun kota. Belum kebayang kapan baliknya, sementara kalau sudah lewat 1 minggu kartu sudah expired. Benar saja...pengalaman itu mahal :). Malu bertanya sesat di jalan, pun kalau banyak bertanya juga memalukan :D. Peringatan untuk diriku : 1) baca dengan cermat tata cara penggunaan THB 2)jangan malu bertanya, jika masih ada yang kurang jelas. Malu dikit gpp, daripada sesat di jalan...hehehe
Bagaimana dengan pengalamanmu temans? :)

Tuesday, November 11, 2014

Hotel Santika Palu : Rejeki Tidak Akan Pernah Tertukar



Alhamdulillah, atas karunia-Nya kali ini sampai lagi di Hotel Santika Palu Sulawesi Tengah. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang. Jakarta-Palu. Berangkat jam 18.10 dan tiba di Palu jam 22.00. Acara kali ini dalam rangka mengikuti workshop. Bismilllah… tholabul ilmi, menyelami kembali lautan ilmu-Nya.
Begitu tiba di hotel waktu sudah menunjukkan pukul 23.00. Sebenarnya jarak bandara ke hotel tidak terlalu jauh,cuma tadi menunggu bagasi dulu, plus nunggu yang lain. Alhamdulillah, langsung dapat kamar karena memang sudah dipesankan sebelumnya. Jadi bisa langsung ke kamar untuk bersih-bersih dan istirahat. In syaa allah esok ready to workshop…
Di Palu ini sebenarnya terdapat banyak hotel. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya mengapa menginap di hotel ini adalah : pertama, hotel ini cukup dekat dengan bandara. kedua, hotelnya bersih dan ada petunjuk kiblatnya. ketiga, hotel ini dekat dengan rumah makan Tamar GOR yang terkenal dengan ayam kampung 'sadis' sehingga kita tidak perlu susah untuk mencari makan. keempat, sarapannya enak-enak.ada menu nasional ada menu tradisional yang cocok dilidah saya :D. 
Hari kedua di hotel. Sore hari bada ashar tiba-tiba dapat telepon diminta untuk pindah kamar. Dapat kamar yunior sweet. Katanya kamarnya lebih luas. Dan tak lama kemudian kamipun diantar ke kamar yang dimaksud. Dan inilah kamarnya...
Ini Ruang Tamu Mini
Pas kesan pertama masuk. Wuahhhh...luas banget...Ada ruang tamu, walaupun mini :)Nggumun, maklum baru pertama kali lihat kamar yang seperti ini disini :)
Alhamdulillah. Jadi inget Ibu dan Bapak. Beliau-beliaulah yang telah mengantarkan saya hingga bisa sampai disini. Barokallahu fiikum... Aamiin...

Terus ada meja kerjanya. Televisinya juga besarrr. Semoga segala karunia ini menjadi wasilah untuk beramal sholih. Menjadikan diri makin tunduk kepadaNya.
Nah, kalau ini tempat tidurnya. Rejeki itu memang tidak pernah tertukar. Bahkan kalau sudah menjadi rejeki kita, dia yang akan mendatangi kita. Seperti kejadian hari ini...


Ini kamar mandinya. Lebih luas juga. Alhamdulillah ada hair dryernya :) Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini memang tidak ada yang kebetulan. Semua atas kehendakNya. Pas bepergian kali ini, pas lupa bawa hair dryer. Lupa, padahal sebenarnya sedang butuh. Namanya lupa kan bonus ya... Allah yang mengkaruniakan lupa... Ternyata hotel sudah menyediakannya atas kehendak Allah. Padahal kalau di kamar yang biasanya tidak ada hair dryer. Betapa Allah itu memberi sesuatu yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan :)

Thursday, November 6, 2014

Makan Siang Yang Nikmat : Makan Nasi Pecel Sama Kamu



Daging atau ikan sering kali menjadi lauk yang spesial saat kita makan. Apalagi kalau baru bisa dirasakan satu bulan sekali atau lebih dari itu. Makin nikmat rasanya. Pertama karena memang kondisi saat itu sedang lapar dan kedua memang karena lagi pengen bingittttssss... :) Pun ketika makan siang di office, daging, ayam, atau ikan berganti-gantian nikmati dalam lima hari itu. Ada daging yang dibikin rendang, soto, empal, juga rawon. Ada ayam yang dibikin soto, ayam goreng,ayam goreng mentega, pecel ayam, ayam penyet, ayam bakar, juga pecak ayam. Pun demikian juga dengan ikan. Ada ikan mas goreng, ikan mas bakar, ikan lele goreng, ikan bawal, ikan nila, dll. Buanyak deh pokoknya. Jadi kalau dilist bisa dalam satu bulan itu ada 20 menu yang berbeda. Ngga percaya??? Datang aja ke kantin kantor kita...Hehehe sekalian promo :P
Namun hari ini keinginan itu lainnya dari biasanya. Tiba-tiba pengen makan tanpa daging. Hemmm...pilih apa ya??? Yeahhh....Pecel... Lauk tempe goreng. Mantep kayaknya.Sip...Pilihan makanan sudah ditentukan. Berikutnya tinggal mencari teman yang bisa nemenin makan siang. Buka-buka dulu kontak nama di hape. Dan ketemulah orangnya. Berikutnya kirim pesan, dan ....deal. Makan siang bersama di kantin. Alhamdulillah. Walaupun yang diajak sudah bawa bekal dari rumah. Tapi ngga masalah, namanya juga menemani makan. Hehehe.
Ternyata nikmatnya makan siang itu tak perlu dicari dimana-mana. Cukup dengan sepiring nasi pecel lauk tempe tahu, segelas jus jambu, sebutir jeruk dan ditemani kamu itu adalah nikmat yang luar biasa. Alhamdulillah... Bagaimana dengan makan siangmu temansss??? :)