Thursday, January 22, 2015

Wisata Hutan Mangrove (Mangrove Ecotourism) Cengrong Trenggalek



Jika berwisata ke Trenggalek kemudian kita cerita tentang wisata pantai, mungkin sudah merupakan hal yang biasa. Namun kalau ke Trenggalek kemudian kita berwisata ke Mangrove Ecotourism alias Wisata Hutan Mangrove itu baru ngga biasa. Ini merupakan pengalaman pertama saya berwisata ke tempat ini. Sungguh saya terpesona banget alias nggumun ternyata Trenggalek punya tempat wisata seperti ini. Hutan yang biasanya identik dengan mencekam, namun kalau hutan di sini identik dengan nyaman. Lokasinya tidak jauh dari Pantai Prigi, jadi jika kita berlibur ke Pantai Prigi bisa sekalian juga singgah ke sini. Catet ya alamat lengkapnya di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur :) 
Welcome :D
Begitu tiba ditempat ini kita akan disambut dengan tulisan "Welcome Mangrove Ecotourism Cengrong Trenggalek" dan langsung kita saksikan jembatan kayu terhampar mamenanjang tepat di balik tulisan itu. Saya pun dengan antusias langsung bergegas menuju tempat itu.
Awas Kena "Tlusup"
Niat awal yang mau langsung menyusuri hutan, jadi tertunda sejenak begitu saya melihat papan pengumuman yang berdiri disamping pintu jembatan. Tulisannya seperti ini “Dilarang Meraba Pagar Jembatan. Berbahaya bisa terkena tlusup ….”. Yang membuat saya bener-bener terkesan adalah kata “tlusup”. Kata ini yang akrab sekali saya dengar sewaktu kecil. Namun begitu sekarang bermigrasi ke kota macet, jadi sangat jarang bahkan tak pernah lagi mendengar kata ini. Tahukah anda apa itu “tlusup”? :D. Tlusup itu adalah kayu yang sebesar jarum yang masuk ke kulit kita karena kita memegang kayu tersebut. Kira-kira seperti itu. :D
Mari Memulai Petualangan
Okey, let’s go… Mari lanjutkan perjalanan. Karena sudah diperingatkan didepan, saya pun mulai berjalan menelusuri jembatan tanpa berpegangan. Setelah naik ke jembatan kita akan dapat menyaksikan hutan mangrove yang hijau terhampar. Nyaman, bersih, dan cocok untuk foto-foto. Hehehe. Dan sayapun terus menelusuri jembatan ini. Ada tempat untuk istirahat juga, semacam gardu gitu. Jadi kalau capek berjalan kita bisa berhenti sejenak di sini sambil menikmati semilir angin. Bisa sambil buka bekal. Dan tetap mengingat bahwa membuang sampah itu harus pada tempatnya. Karena selain bersih itu indah, bersih itu sehat, bahwa kebersihan itu sebagian daripada iman. :D Selain itu, di sini juga banyak disediakan tempat sampah yang tergantung di kanan kiri jembatan. So, no excuse ya untuk ngga buang sampah pada tempatnya... 
Ayo Numpak Prau
Lanjut…begitu mulai menyusuri hutan ini saya liat kanan kiri, dan ternyata mangrove itu tak hanya satu jenis saja, namun ada beberapa jenis,  diantaranya Mangrove Bogem atau Sonneratiasp alba, Mangrove Avicennia, dll. Jika telah puas menelusuri jembatan, maka kita dapat menikmati keindahan hutan ini dari sisi lain, itu dengan naik perahu. Dermaganya tersedia juga di sini. Mau mencoba? 
Hutan Mangrove

Wednesday, January 7, 2015

Pesona Pantai Karanggongso Trenggalek Jawa Timur



Alhamdulillah, akhir tahun 2014 dapat cuti juga. Kesempatan ini kami gunakan untuk mudik ke Ponorogo. Menengok orang tua dan juga mertua. Berhubung cuti agak lama, maka jalan-jalan bisa diluaskan ke daerah Ponorogo dan sekitarnya. Setelah mempertimbangkan beberapa hal akhirnya kita pilih untuk jalan-jalan ke Pantai Pasir Putih Karanggongso Trenggalek. Pantai ini terletak di Kampung Karanggongso, Desa Tasik Madu, Kecamatan Watu Limo, Kabupaten Trenggalek. Untuk membantu sampai di tempat tujuan maka kami pakai GPS. Berangkat dari rumah jam jam 7, meskipun hari itu hujan gerimis terus mengguyur namun tidak menyurutkan langkah kami untuk berwisata.
Kamipun sengaja untuk tidak sarapan dari rumah, selain kepagian karena memang menyengaja untuk beli sarapan di Trenggalek saja, tepatnya di Soto Dok Lamongan. Kenapa disebut soto dok? Karena memang cara menyajikannya diiringi dengan gebrakan meja :D. 
Bahagia...Alhamdulilah
Setelah sarapan perjalanan kami lanjutkan. Sekitar jam 11 siang kami tiba di lokasi. Pantai ramai banget, karena memang pas hari minggu dan pas liburan sekolah. Kendaran harus mengantri untuk memasuki area pantai. Ternyata ngga hanya Jakarta yang macet, saat liburan seperti ini Trenggalek pun ikut juga macet. Semakin mendekati pantai maka akan kita saksikan banyak orang berjualan ikan asap di sepanjang jalan. Ada yang besar, ada yang kecil dan ada yang besar sekali. Jenis ikan yang dijual rata-rata terdiri dari ikan salmon, ikan tuna, ikan tongkol. Selain itu ada juga di jual cumi asap juga gurita. Untuk sementara kami menikmati dulu dengan melihat-lihat dari atas mobil. Karena yang utama adalah dapat tempat parkir dulu baru belanja dan jalan-jalan. Oia tiket masuk tempat wisata ini Rp 10.000,- per orang. Sangat terjangkau. 
Antri Masuk Kawasan Pantai :)
Akhirnya dapat parkir juga. Kami parkir di dekat kios-kios ikan asap. Yang pertama kami lakukan bukan belanja ikan, namun jalan dulu ke Pantai. Menikmati indahnya pantai ini. Berhubung kami lupa tidak membawa tikar akhirnya kami sewa tikar di sini, Rp 10.000,- per tikar. Deburan ombak dan hembusan angin di pantai ini tidak terlalu kencang. Sehingga banyak orang yang berenang di pantai ini.
Selain persewaan tikar di pantai ini juga ada wisata keliling pantai dengan menggunakan perahu, juga ada banana boat. Namun saya tidak ikut naik keduanya karena malas berbasah-basahan. Saya menunggu saja dipinggir pantai sama Ibu sambil jepret-jepret spot-spot di pantai ini. 
Naik Perahu Keliling Pantai
Bapak, Adek dan Suami saya naik perahu. Ongkosnya cukup murah Rp 10.000,- per orang. Wisatawan diajak berlayar keliling pantai selama kurang lebih 10 menit. Masing-masing penumpang dipakaikan pelampung, safety first :D
Ikan Asap Yummy
Puas menikmati pantai, wisata dilanjutkan dengan berburu ikan asap. Tak lengkap rasanya kalau ke sini tak membeli ikan asap. Disini berjajar penjual ikan, ketika saya tanyakan ke salah satu penjual tentang jumlah penjual ikan disini, katanya mungkin sekitar 20an penjual. Asap mengepul dimana-mana, karena masing-masing penjual ikan sibuk membakar ikan. Dan hampir semuanya rame. Begitulah Allah membagi rizki. Sudah sesuai masing-masing peruntukannya. Maka jika manusia menyadari semua ini, tentu tidak ada penipuan dan saling sikut dalam urusan mencari rejeki. Harganya juga cukup murah ada yang Rp 20.000,- sudah dapat ikan asap yang cukup besar. Mantap pokoknya…

Setelah dari Pantai Karanggongso perjalanan kami lanjutkan ke Jembatan Galau dan Wisata Hutan Mangrove.In syaa allah saya lanjutkan pada tulisan berikutnya ya...