Ini adalah untuk kedua kalinya saya
pergi ke kota Atambua. Ibukota kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berangkat dari Jakarta pukul 08.40 WIB dan tiba di Bandara El Tari Kupang pukul
12.40 WITA. Jadi kira-kira membutuhkan waktu 3 jam dengan menggunakan
pesawat langsung dari Jakarta ke Kupang alias tanpa transit.
Begitu tiba di Kupang, saya sudah
ditunggu oleh seorang teman yang datang untuk menjemput. Namun seandainya tidak dijemput,
kita tak perlu khawatir karena di bandara ini banyak sekali taksi bandara,
mobilnya bukan sedan, namun sejenis avanza atau xenia.
Cinta dari Atambua |
Dari Kupang perjalanan kami
lanjutkan ke daerah tujuan, Atambua, Kabupaten Belu. Selama perjalanan kami
melewati jalanan yang berkelok-kelok, meskipun berkelok namun jalannya sungguh bagus mulus. Disini ilmu
perjalanan yang telah saya tekuni selama hampir lima tahun belakangan ini di
daerah Sulawesi Tengah akhirnya terpakai kembali, menyusuri jalan berliku :).
Cuma disini jalannya lebih lebar dan lebih bagus. Kami melewati Kota Soe yang
merupakan ibu kota kabupaten Timor Timur Selatan (TTS) dan Kota Kefamenanu yang
merupakan ibu kota kabupaten Timor Timur Utara (TTU). Setelah menempuh
perjalanan sekitar tujuh jam, tibalah kami di Kota Atambua sekitar jam 23.00
WITA. Langsung mencari penginapan, karena ngantuk mulai sangat terasa, kasur mana kasur... Alhamdulillah dapat penginapan di Hotel
Matahari, Jalan Ade Irma. Kamarnya besar, bersih dan harga terjangkau :).
Keesekon harinya kami
dijemput kembali untuk menuju instansi yang harus kami tuju. Alhamdulillah... Kami diterima dengan sangat baik oleh Kepala
Dinas. Berdiskusi tentang ini dan itu. Oia, kami juga dikalungin selendang dan
kain tenun dari sini. Kaget, seperti pejabat saja. Hehehe... Menurut penjelasan dari teman-teman kami disini,ternyata ini
merupakan cara penyambutan terhadap tamu. Terharu rasanya....
Dikalungi Selendang :) |
Begitu urusan di dinas telah selesai kami lanjutkan perjalanan ke Desa Fatuba’a, Kecamatan Tasifeto
Timur. Di sini sudah menanti masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. Setelah beberapa kali melewati jalan berliku, tibalah di tempat tujuan.
Maksud hati mau langsung memakir mobil di depan kantor. Namun salah satu
teman yang mengantar kami mengatakan agar kami cukup berhenti di depan pintu
masuk saja. Nanti mereka yang akan menghampiri kita. Hemmmm... ada apa ya.... Karena ngga tahu apa-apa
akhirnya kita nurut saja. Yang kami liat di depan kantor sudah berkumpul bapak-bapak dan ibu-ibu. Ramai sekali... Dan apa tak lama kemudian, ini yang terjadi….
Tarian Penyambutan Tamu |
Tarian Penyambutan Tamu |
Para mama-mama
(baca:ibu-ibu) berjalan menghampiri kami, membuat
barisan berjajar dua. Setelah benar-benar dekat mendekati kami, mama-mama itu mulai memainkan alat musik yang mereka pegang
di tangan kiri mereka. Tak hanya itu mereka juga menari. Tarian untuk penyambutan tamu, begitu teman kami berbisik. Pokoknya kami nurut saja jalannya acara. Dan
lagi-lagi kami dikalungi lagi selendang. Selendang yang kemudian kami ketahui
bahwa itu buatan mereka sendiri. Surprise, terharu, bahagia...alhamdulillah... terima kasih banyak teman.... :)
Terima kasih Mama |
0 comments:
Post a Comment