Tuesday, January 17, 2017

Kuliner khas Bangkok : Mango Sticky Rice dan Thai Coffee




Ketika kita jalan-jalan ke suatu tempat yang baru pertama kita kunjungi, salah hal yang tidak boleh dilewatkan adalah berburu makanan khas daerah tersebut. Jika ke Jogja, makanan yang tidak boleh dilewatkan adalah gudeg. Jika ke Palembang maka ada empek-empek. Dan ketika ke Bangkok kuliner yang ngga terlewatkan adalah Mango Sticky Rice dan Thai Coffee. Data ini sesuai pengalaman pribadi saya. Hehehe. 

Mango Sticky Rice
Apa sih mango sticky rice? Mango Sticky Rice adalah buah mangga dimakan dengan ketan dan susu kental manis. Makanan ini banyak sekali kita jumpai di Bangkok. Terutama di tempat-tempat yang menjual makanan alias pujasera-pujasera di depan mall atau pusat perbelanjaan atau bisa juga di pinggir-pinggir jalan. Rasanya mankyus, manis enak :D. Waktu itu saya beli di depan Platinum Plaza. Harganya 150 baht atau sekitar Rp 60.000,-. Hihihi lumayan juga yaa...

Thai Coffee
Selain menikmati mango sticky rice, kemaren juga menikmati thai coffee dingin yang dibeli di Asiatique Night Market. Harganya 35 baht atau sekitar Rp 14.000,- untuk yang regular dan 45 baht atau sekitar Rp 18.000,- untuk yang jumbo. Seger banget dinikmati di malam hari yang panas... Oia tentang Asiatique Night Market in syaa allah nanti akan diceritakan secara terpisah :)

Monday, January 16, 2017

Jalan-jalan ke Masjid Kubah Emas Depok



Waktu terus berjalan,detik berganti, menit berganti, jam berganti, hari berganti, bulan berganti, dan tahun pun telah berganti. 2016 telah berlalu. Menyimpan banyak kenangan, banyak pelajaran, suka duka, tangis tawa, semoga yang telah berlalu menjadikan kita lebih baik untuk masa yang akan datang. Bismillah… mari menuju 2017. 
Menuju Masjid
Dan hari ini baru disadari bahwa ternyata saya sudah lama sekali tidak meng-update blog saya ini. Waktu itu sangat teringat saya berpikir…besok aja deh… trus keingat lagi… besok aja deh. Dan ternyata besok aja, besok aja yang saya timbun itu menumpuk.. jadilah 4 bulan saya tidak melongok blog saya ini sama sekali. 
Ramai Ketika Musim Liburan
Bismillah mengawali posting pertama di tahun 2017, saya akan menceritakan tentang pengalaman pertama saya jalan-jalan ke Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas.
Masjid ini berlokasi di Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok. Tidak jauh dari tempat tinggal kami sebenarnya. Tapi baru kali ini kami jalan-jalan ke sini karena mengantar orang tua. 
Halaman Tengah
Kira-kira jam 9 pagi kami sudah tiba di lokasi. Pintu gerbang berada di depan, dan masjid berada di dalam banget. Jadi kalau kita lewat di Jalan Meruyung tidak langsung kelihatan masjidnya. Begitu masuk kita akan dikenakan biaya masuk Rp 10.000,-. Masjid baru dibuka jam 10.00 sehingga sambil menunggu kami manfaatkan untuk jalan-jalan dan foto-foto di sekitar masjid hingga tanpa terasa tibalah waktu masjid di buka. Pintu wanita dan pintu pria terpisah. Bagi yang membawa anak kecil atau balita atau yang sedang haid tidak diperkenankan masuk masjid. Di dalam masjid kita juga tidak diperkenankan untuk berfoto-foto. 

Begitu masuk masjid kami shalat tahiyatul masjid. Duduk-duduk di dalam masjid sambil melihat seluruh isi masjid. Sejukk.... Selesai itu kemudian kami keluar. Mampir beli makan di kantin masjid. 
Puas mengelilingi masjid ini, kami menuju tempat parkir untuk melanjutkan perjalanan. Oia ketika mobil kami hendak keluar dari tempat parkir dikenakan lagi biaya, nominal tidak disebutkan, katanya seikhlasnya. Kami pikir ketika bayar Rp 10.000,- ketika masuk di depan tadi sudah include semuanya. Ternyata belum....Hehehe...
Dari lapangan parkir ke gerbang mobil agak lumayan juga jaraknya, ketika keluar kita tidak perlu menunjukkan apa-apa. Nah, tempat di depan gerbang masjid nanti ada yang akan membantu menyebarangkan mobil kita. Dan di sini tenyata bayar lagi... Kita tanya berapa? Jawabnya Rp 5.000,- :D  
Kalau misalnya kita tidak membawa kendaraan sendiri, bisa menggunakan ojek online atau taksi online.