Thursday, June 23, 2011

Kura-kura Kejam????

Ditengah keasyikan memasak di Ahad pagi yang cerah. Tiba-tiba ada sms ke hp. Langsung kubaca.
“Aning...kura-kuraku kejam.. Semakin memojokkan aku sebagai jomblo sejati..Huhuhu..Aku kan punya dua kura2 ditempatin di ember yang terpisah, pas dah disatuin dibak mereka bertelur..huhuhu.. Bahkan kura2ku pun diberikan pasangan.. Ya Allah, tidakkah Engkau mendengar jaritan hatiku? Yang pedih teriris sembilu..Huaa...”
Ada2 saja ini anak kalau sms.. Jujur atau apa ini maksudnya...Pikirku sambil tersenyum. Tapi jujur aku kagum dengan dia..kagum dengan pikiran positif yang senantiasa dimunculkannya dalam menghadapi segala sesuatu. Termasuk kali ini, ketika orang yang ditakdirkan menjadi belahan jiwanya belum juga kunjung tiba. Beberapa kali proses telah dilakukannya, namun masih saja berujung sama,

Wednesday, June 22, 2011

Hari ini.. Kakek itu guruku

Jam 7.30 aku berangkat dari rumah. Jalan kaki menelusuri  jalan di ‘kampungku’ menuju jalan raya, tempat angkot merah itu berlalu –lalang. Sampai di pinggir jalan raya aku tidak perlu menunggu lama, angkot merah itu datang juga. Bismillah... Longgar banget, penumpangnya hanya aku. Dari tempatku hingga lampu merah pertama, lalu lintas cukup lancar. Setelah itu jalanan ibarat show room berjalan. Lalu lintas padat banget. Angkot yang kutumpangipun menyesuaikan lajunya. Pelan-pelan.. dan sering berhenti.
Menjelang lampu merah kedua tiba-tiba ada seorang kakek naik ke angkot dengan membawa kardus berisi rokok, tisyu, dan beberapa minuman berenergi. Kardus itu diberinya tali dikanan kiri, lalu dikaitkan kelehernya. Kayaknya penabuh drumband gitu lah.. Wajahnya yang tua mengguratkan kelelahan, namun senyum dan semangatnya tak ikut pudar bersama kelelahan itu. “Ini daripada nganggur Neng... Daripada Cuma bengong di rumah. Dulu sih saya supir.” Beliau tiba-tiba berucap begitu tanpa kutanya. Seolah beliau tahu apa yang tersembunyi dalam hatiku. Tangannya mengangkat topi usang yang melindungi kepalanya dari panas dan debu jalan raya. Kemudian dia membuka kotak dan mengambil air minumnya.  “ Saya ini banyak minum neng...” ucapnya lagi kepadaku. Dan akupun tersenyum kepadanya sambil menjawab, “iya pak, air putih (baca: bening) bagus untuk kesehatan”.  Sambil sama-sama menunggu angkot yang kami tumpangi sampai di tujuan Bapak itu terus bercerita tentang semangatnya dalam menjalani hidup ini.

Sunday, June 5, 2011

Lihat-lihat ASEAN JEWELLERY EXPO 2011

Jalan-jalan ke pameran adalah salah satu hobi kami. Yang paling sering pergi ke pameran buku dan pameran komputer. Kali ini iseng-iseng dengan suami jalan-jalan ke pameran perhiasan di Balai Kartini. Ya penasaran aja pengen tahu, perhiasan apa saja yang ada dipameran itu, apalagi ini skalanya ASEAN. Pameran digelar bertepatan dengan diselenggarakannya KTT ASEAN. Hemm, banyak sekali perhiasan. Sampai silau rasanya mata. Di sana sini serba gemerlap. Ada emas kuning, emas putih, berlian, perak, batu permata, logam mulia, juga dinar. Perhiasan itu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri, seperti Hong kong, Sri Langka, Korea, India, dan lain-lain. Satu per satu stan kami kunjungi. Seneng...akhirnya ketemu juga dengan stan dari Jawa Timur. Pamerannya di isi dari Pacitan, batu permata. Batu permatanya bagus-bagus. Trus ada juga mutiara. Beragam banget warnanya. Ternyata gak kalah kita sama negara lain. Kalau boleh jujur, bahkan saya malah merasa bangga dengan negara saya sendiri. Negara ini memang kaya banget. Ini saja masih dari satu sisi, belum lagi kekayaan yang lainnya. Sayang ga sempat ambil gambar-gambar semuanya.

Ke Kota Tua

Long weekend… Kali ini menikmatinya dengan mengunjungi kota tua Jakarta. Berangkat pagi dari halte busway Ragunan, trus transit di halte Dukuh Atas, lajut ke Kota. Jakarta hari ini cukup lengang, mungkin karena hari masih pagi dan long weekend. Jadi banyak orang Jakarta yang minggir keluar jakarta. Dan terlintas dalam pikiran...andai jakarta selancar ini tiap hari...tentu orang makin betah tinggal di jakarta J Ragunan-Dukuh atas yang biasanya di tempuh dalam waktu 45-60 menit, hari ini cukup ditempuh dalam waktu 15 menit. Dari dukuh atas terus lanjut ke kota, kira-kira 20 menit sudah sampai kota.
Bener-bener kota tua ini kota. Itu lah yang terlihat ketika kami mulai memasuki kawasan ini. Pas turun di halte kota, kami langsung bisa melihat museum mandiri yang memang tepat berada di depan halte. Untuk ke museum itu kita melewati jalan di bawah tanah, sebenarnya bisa langsung menyeberang dari depan halte busway seandainya tidak ditutup dengan pagar. Mungkin ini salah satu bentuk perlindungan keamanan yang diberikan oleh pemerintah bagi para penyeberang jalan. Tapi lorong ini cukup nyaman juga kok, terkesan bersih dan cukup terawatJ Model bangunan museum mandiri seperti bangunan Belanda. Walau usianya sudah lama, namun masih terlintas megah. Terus di samping museum ini,  juga ada bangunan yang tidak kalah uniknya yaitu Museum Bank Indonesia. Kami terus berjalanan, hingga kemudian ketemu dengan Museum Wayang, Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa... Wah..ternyata museum semua.. Suka deh, melihat-lihat bangunan ini..Unik.. Rame juga ternyata tempat ini, banyak orang yang datang kesini, ada yang sekedar jalan-jalan, ada yang lagi membuat foto untuk pra pernikahan, ada juga yang bersepeda....

Happy Rajab 1432 H

Alhamdulillah… bulan Rajab telah datang… Sya’ban pun menanti berikutnya..dan bulan mulia yang kita nantikan bersama akan menjelang..Ramadhan Yang Mulia… Meski masih sekitar dua bulan lagi, tapi rasanya aroma Ramadhan itu sudah mulai terasa.. Target-target di bulan itu sudah mulai di buat, misalnya pengen khatam Al Quran 20 kali seperti kebiasaan Almarhumah UstYoyoh Yusroh, pengen hafal surat Al Anfal, pengen shalat Dhuha setiap hari, pengen ini itu banyak sekali…Ibarat altlet kalau pengen mencapai  hasil yang memuaskan saat pertandingan, tentunya latihan-latihan / pemanasan sudah di mulai dari sekarang… Yuk, kita pacu ibadah kita untuk menyongsong Ramadhan.. Doapun tak lupa kita -panjatkan ke hadirat-NYA :