Guru itu diguGu lan ditiRU atau dijadikan dipanutan dan dicontoh. Ini rupanya benar adanya. Bahkan pada saat-saat tertentu kata-kata atau nasihat dari guru jauh lebih ampuh dari nasihat orang tua sendiri. Itu beberapa cerita yang kudengarkan dari teman-teman yang anaknya baru masuk sekolah. Kali ini aku benar-benar menyaksikannya dari keponakanku. Aku mempunyai dua keponakan laki-laki. Si kakak kelas empat sekolah dasar dan si adik baru masuk taman kanak-kanak.
Kalau mereka lagi akur ya akur banget. Kemana-mana berdua. Tapi kalau pas lagi berantem, juga luar biasa. Saling mengejek, saling memukul, saling tendang. Ya begitulah namanya juga laki-laki dan masih anak-anak lagi. Jadi ga ada yang bisa mengalah. Kalau sudah begini, biasanya akan berakhir kalau salah satunya ada yang menangis. Seperti yang terjadi pada sore ini ketika aku main ke rumah mereka. Awalnya si kakak main game di laptop, nah si adek ikutan nimbrung atau tepatnya gangguin si kakak. Emang si adek ini kecil-kecil tapi terkadang suka iseng. Hehe. Saking keselnya sama si adek si kakak langsung bilang, “Kakak kesel sama adik, kakak ga mau lagi main sama adek”. Si kakak bener-bener marah sama si adek, biasanya kalau sudah gitu si adek diam aja, dengan wajah seolah-olah tidak merasa bersalah. Dan enak aja dia lanjutkan permainan. Akan tetapi kali ini aku melihat pemandangan yang lain. Melihat si kakak marah si adek justru mendekati si kakak sambil mengulurkan tangannya seraya minta maaf. “Kak, maafkan adek Kak.. Kata bu guru kalau marahan itu dosa.” Si kakak yang marah spontan jadi menangis, terharu dia. Di peluknya si adek. Subhanallah..aku tidak pernah melihat mereka semanis ini. Adek banyak berubah setelah sekolah. Memang bener-bener ampuh ya nasehat sang guru. Jadi kembali pada diriku sendiri, aku bisa menjadi seperti sekarang ini karena peran para guru. Guru ketika aku di taman kanak-kanak. Guru ketika aku di sekolah dasar. Guru ketika aku di sekolah menengah pertama. Guru ketika aku di sekolah menengah atas. Guru ketika aku di taman pendidikan al quran. Guru ketika aku di mahad. Guru ketika aku sedang dalam perjalanan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Termasuk kedua orang tuaku yang juga seorang guru. Semoga Allah menyayangi mereka semua beserta keluarganya. Aamiin..
Kalau mereka lagi akur ya akur banget. Kemana-mana berdua. Tapi kalau pas lagi berantem, juga luar biasa. Saling mengejek, saling memukul, saling tendang. Ya begitulah namanya juga laki-laki dan masih anak-anak lagi. Jadi ga ada yang bisa mengalah. Kalau sudah begini, biasanya akan berakhir kalau salah satunya ada yang menangis. Seperti yang terjadi pada sore ini ketika aku main ke rumah mereka. Awalnya si kakak main game di laptop, nah si adek ikutan nimbrung atau tepatnya gangguin si kakak. Emang si adek ini kecil-kecil tapi terkadang suka iseng. Hehe. Saking keselnya sama si adek si kakak langsung bilang, “Kakak kesel sama adik, kakak ga mau lagi main sama adek”. Si kakak bener-bener marah sama si adek, biasanya kalau sudah gitu si adek diam aja, dengan wajah seolah-olah tidak merasa bersalah. Dan enak aja dia lanjutkan permainan. Akan tetapi kali ini aku melihat pemandangan yang lain. Melihat si kakak marah si adek justru mendekati si kakak sambil mengulurkan tangannya seraya minta maaf. “Kak, maafkan adek Kak.. Kata bu guru kalau marahan itu dosa.” Si kakak yang marah spontan jadi menangis, terharu dia. Di peluknya si adek. Subhanallah..aku tidak pernah melihat mereka semanis ini. Adek banyak berubah setelah sekolah. Memang bener-bener ampuh ya nasehat sang guru. Jadi kembali pada diriku sendiri, aku bisa menjadi seperti sekarang ini karena peran para guru. Guru ketika aku di taman kanak-kanak. Guru ketika aku di sekolah dasar. Guru ketika aku di sekolah menengah pertama. Guru ketika aku di sekolah menengah atas. Guru ketika aku di taman pendidikan al quran. Guru ketika aku di mahad. Guru ketika aku sedang dalam perjalanan, dan masih banyak lagi yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Termasuk kedua orang tuaku yang juga seorang guru. Semoga Allah menyayangi mereka semua beserta keluarganya. Aamiin..
0 comments:
Post a Comment