Wednesday, March 28, 2012

Sebungkus Kerupuk Juga Harus Tetap Diingat

Hari ini pulang kantor aku sudah memiliki agenda penting. Sebenarnya kejadiannya sudah 2 hari yang lalu. Tapi aku baru ingatnya semalam. Pas ingat langsung deh kucatat di BB. Biar ngga lupa lagi  karena tertimbun agenda yang lainnya. Jadi nanti pas alarm di BB berbunyi, itu artinya aku harus segera berangkat ke tempat tujuan. Agenda penting apa sih sebenarnya?Dua hari, di suatu siang yang panas. Jadi semakin panas karena perut sudah teriak minta di isi. Sudah waktunya memang, terhitung 5 jam lebih sejak  sarapan tadi pagi. Kalau panas-panas begini, paling enak makan makanan yang berkuah dan minum minuman yang segar. Apa ya? Akhirnya aku dan suamiku memutuskan untuk mampir di warung bakso dan mie ayam. Pesan mie ayam bakso dua dan dua es kelapa. Sambil menunggu, liat sana-sini kira-kira apa ya yang bisa dimakan duluan sambil menunggu pesanan. Mata ini pun menangkap, kerupuk ga tergantung di dinding. Aku ambil satu bungkus, dan kita makan berdua. Hemm nikmat...

Thursday, March 22, 2012

Pasukan Cangkir

Ini adalah hari kedua aku kerja di Bogor. Disela-sela break kerja. Tiba-tiba mata ini terkesima dengan “Pasukan  cangkir” yang berderet  rapi. Langsung deh, ambil  BB. Buru-buru jepret sana sini, sebelum temen-temen yang lain pada berhamburan mengambil  cangkir ini. Banyak juga hasil jepret-jepret ini. Tapi menurutku setelah melalui seleksi, foto ini yang terbaik.

Sunday, March 18, 2012

Tidak Selalu Cukup Dibayar Dengan Materi

Ini adalah untuk yang pertama kalinya, meskipun sudah hampir dua tahun aku tinggal di Jakarta. Menikmati angkutan umum sepulang kerja. Bener-bener crowded dimana-mana. Terutama pintu-pintu masuk tol. Seperti Jumat sore ini  kuluangkan waktu untuk mengunjungi saudara di daerah Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Dari Ragunan aku naik busway,padahal sudah dipesenin sama suami untuk naik taksi saja karena di kuningan rame. Masa sih? Tidak langsung percaya karena belum pernah merasakannya. Maklum kantor berada disamping rumah  (kontrakan) kita. Jadi ga pernah merasakan namanya macet. Dari Ragunan  kemudian aku turun di halte Kuningan Timur. Karena  memang tidak ada busway yang langsung dari Ragunan ke Halim (PGC). Setelah itu transit ke halte Kuningan Barat untuk naik busway yang menuju PGC (Pusat Grosir Cililitan). Diluar dugaanku ternyata halte ini penuh sekali. Panjang  antriannya mungkin sekitar 10 meter.Wah, jam berapa aku dapat buswaynya. Padahal sekarang sudah jam 17.45. Langsung kepikiran untuk keluar saja dari halte ini dan mencari alternatif kendaraan. Tanpa sengaja didekat shelter kuningan barat aku melihat bus besar jurusan ke UKI –Grogol. Kenek bus sudah teriak-teriak-teriak, “UKI..UKI..UKI.., Kosong..kosong..” UKI sudah dekat dengan Halim. Akhirnya aku naik bus besar ini. Alhamdulillah dapat tempat duduk. Jadi walaupun jalanan macet tidak terlalu berasa dicapek dibandingkan yang berdiri.  Tit tit... Hp ku berbunyi. Sebuah pesan masuk ke hp : “Dinikmati saja Mi.. J _Abi_”. Bener deh apa kata suamiku. Kalau sudah macet begini, mau apa selain menikmatinya. Kalau mengeluh malah tambah capek. Bukan capek fisik aja tapi juga capek hati dan pikiran. Bisa rugi sendiri.

Tuesday, March 13, 2012

Jakarta : Islamic Book Fair 2012

Ini adalah untuk yang kedua kalinya, aku mengunjungi Islamic Book Fair di Jakarta. Acara ini diselanggarakan mulai tanggal 9-18 Maret 2012. Jadi bagi kalian yang belum nonton masih ada waktu ya..  Bagi aku, pertama kali menyaksikan acara ini di Jakarta adalah setahun yang lalu. Kalau di di daerah lain seperti di Malang dan Jogjakarta sih sudah beberapa kali. Beragam buku-buku Islam dijual disini. Kurang lebih ada sekitar 93 penerbit yang mengikuti pameran buku ini. Kalau cuma jalan sehari saja kurang puas rasanya, mata bener-bener jadi lapar dibuatnya. Kalau mau menahan diri untuk ga beli baju atau tas atau sepatu rasanya mudah saja. Tapi kalau menahan diri untuk ga beli buku, rasanya nyesellll. Apalagi ada banjir diskon disana-sini...