Tuesday, August 26, 2014

Asyik... Pasar Tani lagi



Asyikkk… ada Pasar Tani lagi… Beberapa waktu lalu setiap Jumat di kantor Pusat Kementerian Pertanian selalu ada Pasar Tani. Sesuai dengan namanya beberapa hasil pertanian dan olahan hasil pertanian dijual di sini. Ada beraneka ragam buah, sayur, juga olahan hasil pertanian. Karena ada perbaikan lokasi, maka beberapa bulan ini Pasar Tani tidak ada lagi. Namun kalau ada acara-acara tertentu tetap ada, misalnya pas hari krida pertanian, atau hari-hari penting lainnya. Seperti ini hari ini, bersamaan dengan acara wisuda mahasiswa STPP diadakan juga Pasar Tani. 

Yoghurt made in MAS
Dan saya adalah salah satu orang yang senang dengan adanya pasar tani tersebut. Senang melihat hasil-hasil pertanian dan olahan hasil pertanian yang segar-segar dan bagus-bagus. Original hasil petani Indonesia. We proud of you... Dan ujung-ujungnya belanja juga… Hehehe…Selain tampilannya yang sangat menarik hati juga karena harganya lumayan murah dibandingkan dengan di mall. Dan ini list belanja saya :
1.   Yoghurt produksi Makmur Agro Satwa (MAS) Sukabumi-Jawa Barat (2 botol) = IDR 15.000
2.   Jus mangga gedong gincu produksi Kelompok Wanita Tani Bina Sri Lestari Cirebon (1 botol) = IDR 10.000
3.   Nanas Madu (2 buah) = IDR 10.000
4.   Sayuran (2 ikat) = IDR 4.000

Jus Mangga Geding Gincu made in Kelompok Wanita Tani Cirebon
Jadi total belanja saya hari ini IDR 39.000. Kalau total belanjanya IDR 50.000 atau kelipatannya maka akan dapat hadiah langsung atau voucher belanja senilai IDR 5.000. Berarti mesti nambah belanja lagi nih… Insya allah besok masih ada. Yuk yang tinggal disekitar Kanpus Kementan bisa ikutan belanja juga lho… :)

Sunday, August 24, 2014

Melintasi Danau Poso, Menuju Desa Dulumai



Dulumai. Adalah nama salah satu desa yang ada di Indonesia. Tepatnya terletak di Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Salah hal yang membuat desa ini istimewa bagi saya adalah untuk menjangkaunya harus menyeberangi dulu Danau Poso yang luasssss itu. Sekitar 1300 kali luas nya Telaga Sarangan yang ada di Magetan. Luas Danau Poso adalah 39.890 hektar, sedangkan luas Telaga Sarangan 30 hektar.
Dan dengan izin Allah, Ramadhan kemaren saya berkesempatan untuk menyeberangi Danau Poso. Pagi-pagi kami berangkat dari kota Poso menuju desa Peura, karena di desa inilah dermaganya. Poso-Peura diperlukan waktu 2 jam. Dengan menelusuri jalan mendaki, berkelok dan kurang mulus. Hujan terus mengguyur sepanjang perjalanan kami, yang jujur membuat was-was juga dalam hati. Hingga kami tiba di dermaga desa Peura belum ada tanda-tanda juga hujan akan reda. Jujur makin was-was walaupun kami sudah membawa pelampung juga.
Sedikit lagi Dulumai
Setibanya di dermaga, ketingting yang akan membawa kami ke Dulumai belum juga tiba. Jadi kami putuskan untuk menanti di salah satu rumah penduduk desa Peura yang letaknya tepat di dekat dermaga. Beberapa saat menunggu tak nampak tanda-tanda hujan akan reda. Suasana semakin dingin oleh hembusan angin dari danau. Tak henti berdoa “Ya Allah lindungilah perjalanan kami.”  memantapkan hati dengan bertanya kepada teman-teman yang mengantar kami serta pemilik rumah yang kami singgahi. Dan mereka berkali-kali bilang kepadaku “Gapapa Bu. Kalau hujan, air danaunya justru tenang.” Yang bikin was-was juga itu karena yang akan kami naiki ketinting. Do you know ketingting? Ketingting adalah perahu kecil tanpa atap, yang lebarnya pas banget untuk duduk 1 orang.
Ketingting
Setelah hamper 30 menit menanti ketinting yang dinanti akhirnya datang juga. Pengemudi dan ketingting basah kuyup karena diguyur hujan. Jadi begitu menepi di dermaga tidak langsung berangkat, karena akan dipasang terpal dulu agar kami tidak kehujanan. Wuahhh…terharu rasanya…
See you Dulumai
Bismillah, ketingting siap berangkat. Dalam guyuran hujan rintik-rintik ketingting yang kami tumpangi melaju. Pakai jaket pakai pelampung jadi lumayan hangat. Air danau sekesali muncrat ke kami. Subhanallah…airnya jernih sekali. Hilang rasa was-was berganti rasa takjub melihat indahnya danau ini. Benar adanya dalam suasana hujan air danau justru tenang. Sesekali tanganku kumasukkan ke danau, saking kagumnya. Setelah menempuh sekitar 1 jam perjalanan tibalah kami di Dulumai. Saking menikmati perjalanan satu jamm jadi tak terasa lama. Alhamdulillah….lega rasanya… Desanya berada diatas bukit. Mari naikkkk…semangat.. Pemandangannya bagus, khas pegunungan. Pepohonan terutama coklat tumbuh di kanan kiri jalan. Hijau dan adem.. 
Foto Bersama Warga Dulumai
Hijau Indonesiaku

Tour de Makassar : Somba Opu-Pantai Losari-Otak otak Ibu Elly



Late post… Karena baru sempet juga nulisnya :) Maklum masih disibukkan dengan nulis yang lain. Yang paling banyak sih nulis BBM dan WA. Hehehe. Ini tentang jalan-jalan kami ke Makassar pada bulan Ramadhan kemaren. Jalan-jalan yang sesungguhnya diluar rencana kami. Jalan-jalan yang jujur membuat syok kami. Walau bukan pertama kali ke Makassar, tapi kalau untuk jalan-jalan ini baru pertama kali. Karena selama ini kami tiba di Makassar hanya untuk sekedar transit ke Palu, ke Poso atau ke Banggai. Dan kali ini Allah berkendak lain. Kami bener-bener berkesempatan untuk jalan-jalan di Makassar. 
Kawasan Pantai Losari
Betapa terkejutnya kami ketika tiba di Bandara Hasanuddin Makassar  kami diberitahu bahwa pesawat yang akan membawa kami ke Poso di cancel menjadi besok paginya. Walau menurut kami sebenarnya bukan di cancel, namun memang tidak ada penerbangan pada hari itu. Tapi anehnya ketika kami mulai melakukan pemesanan tiket hingga check in tidak ada pemberitahuan apa-apa. Wajar-wajar saja. Oleh karenanya begitu diberitahukan pembatalan itu kami benar-benar kaget banget. Maksud hati ingin segera sampai ditujuan dan selesaikan pekerjaan. Namun apa daya, Allah berkendak lain. So, enjoy Makassar.
Akhirnya tidak ada pilihan kecuali membuat penantian panjang ini menjadi menyenangkan dan nikmat. Yups, jalan-jalan. Maka kami putuskan untuk jalan-jalan di Makassar dengan menyewa mobil hotel. Tarifnya IDR 250.000 dengan durasi jalan-jalan 3 jam. Sudah termasuk bensin dan sopir, tapi belum termasuk biaya tol. Ngga tau ya, itu mahal atau murah. Yang jelas kata Aa Gym “Bila Belanja diniatkan untuk bagi bagi rejeki dengan hamba Alloh lainnya insyaAlloh tak akn ribet”. Makin happy deh…
Tujuan pertama jalan-jalan kami adalah Jalan Somba Opu. Ini adalah salah satu jalan yang cukup terkenal di Makassar. Karena di jalan ini tempat oleh-oleh dan souvenir khas Makassar dijual. Ada berbagai macam minyak, berbagai macam kacang, kain tenun juga banyak toko perhiasan disini. Perhiasan Makassar memang memiliki kekhasan tersendiri, pahatannya rumit dan detail. Mempesona banget… Alhamdulillah sudah berkesempatan lihat-lihat, mudah-mudahan suatu saat berkesempatan jual-jual. Hehehe... Aamiin.
Masjid Amirul Mukminin
Setelah puas jalan-jalan di Somba Opu, petualangan dilanjutkan ke Pantai Losari. Di sini ada Masjid Amirul Mukminin, masjid yang dibangun diatas pantai. Juga ada tulisan Pantai Losari, spot ini cocok untuk foto-foto. Menjadi bukti bahwa kita sudah sampai di sini. Berhubung masih siang dan sedang dalam suasana puasa, jadi pantai belum nampak seramai biasanya. Sepuasnya kami foto-foto disini.
Otak-Otak Ibu Elly
Dan tujuan terakhir jalan-jalan kami adalah Otak-otak Ibu Elly yang berada di Jalan Kijang No. 7C-7D Makassar. Telp 0411-855625, Flexi : 5086996, 081355143003. Tak lengkap rasanya ke Makassar kalau tak makan otak-otak. Selain otak-otak disini juga menjual berbagai macam-macam oleh-oleh dan souvenir khas Makassar. Waktu itu kami beli paket yang isinya 20 biji. Harganya IDR 80.000. Awalnya mau beli 10 biji saja, namun karena khawatir kurang maka kami beli 20 biji. Maklum pas belanja sedang dalam kondisi berpuasa, jadi maruk banget kalau belanja makanan. Ternyata begitu sampai di hotel dan kita buka otak-otaknya besar-besar. Wuahhh 10 biji sepertinya cukup, namun apa daya sudah terlanjur, in syaa allah tetap habis.. Maka kami siasati dengan  buka puasa pake otak-otak, setelah tarawih makan otak-otak, dan sahur makan otak-otak. Hahaha…otak-otak every time… Alhamdulillah :)

Sunday, August 3, 2014

Jalan-Jalan Ke Kediri : Simpang Lima Gumul



Sebenarnya ini bukan pengalaman pertama kami jalan-jalan ke Kediri. Beberapa waktu belakangan ini minimal satu tahun sekali kami ke Kediri, karena kebetulan di sinilah nenek kami tinggal. Jadi setiap lebaran di sinilah kami berkumpul, termasuk juga pada lebaran kali ini. Silaturahim lebaran sekaligus makan-makan dan jalan-jalan. Nah, tujuan jalan-jalan kali ini adalah Simpang Lima Gumul.
Monumen Simpang Lima Gumul
Simpang Lima Gumul terletak di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem, Kediri, Jawa Timur. Di sini dibangun sebuah monumen yang menjadi ikon baru kota Kediri yaitu Monumen Simpang Lima Gumul atau SLG. Terletak di perisimpangan arah selatan ke Wates/pesantren, Timur ke Gurah, Utara ke Pagu, Timur Laut ke Pare dan arah Barat le Kota Kediri. Selain itu di sini juga ada Taman Bermain dan Water Boom. Waktu itu kami ke tempat ini siang hari. Suasana tidak terlalu ramai. Mungkin karena panas juga. Namun, konon kalau malam hari terutama malam Minggu tempat ini ramai dikunjungi, terutama oleh anak-anak muda untuk sekedar nongkrong.Kami menuju ke taman bermain. Disini lumayan ramai dan adem karena terdapat banyak pepohonan. Ramai oleh anak-anak kecil yang tengah bermain, dan para orang tua yang menamani mereka, ada juga yang menggelar tikar dan duduk-duduk dibawah pepohonan. Nah kalau kita,  menemani keponakan sekaligus mengulang masa kecil, main ayunan dan jomplangan. Modus banget... Keponakan ketakutan, kita nya menikmati. Hehehe.  

Pijat Refleksi Gratisss
Jompangan di Taman Bermain Simpang Lima Gumul
Puas bermain, haus mendera. Ngga perlu khawatir di sini banyak orang julanan makanan juga minuman. Bermacam makanan seperti bakso, soto, pecel dan lain-lain. Bermacam minuman seperti es degan alias es kelapa muda, air minera, soft drink, dan lain-lain. Yang menarik bagi kami adalah sunkis peras. Harganya cukup murah Rp 5.000,- per cup jika memakai es, dan Rp 6.000,- per cup jika tidak memakai es. Bener-bener murni sunkis tanpa campuran air kecuali sedikit air gula saja. Alhamdulillah, hilang sudah rasa dahaga... Dan jalan-jalan pun kita lanjutkan ke Goa Selomangleng...