Ini kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya. Masih seputar Temajuk. Salah satu objek wisata yang tak boleh dilewatkan di
Desa Temajuk, Kecamatan Paloh Provinsi Kalimantan Barat adalah Dermaga Camar
Bulan. Dari Tugu Garuda kita berjalan terus hingga ketemu Tugu Merah Putih di
pertigaan, kemudian kita belok ke kiri sekitar 300 meter, maka akan kita
temukan dermaga ini. Ada dua hal yang luar biasa yang bisa dinikmati di sini,
sunset dan musim ubur-ubur pada waktu tertentu. Begitu kami tiba di sini hujan
mengguyur dari siang hingga sore hari, sehingga sunset yang indah itu tak
nampak lagi :) Jadi kami putuskan untuk ke penginapan di Pondok Wisata Teluk Atong
Bahari.
Dermaga Camar Bulan |
Keesokan harinya setelah puas menikmati suasana
penginapan kami lanjutkan perjalanan ke daerah perbatasan Indonersia-Malaysia,
yaitu Kawasam Teluk Melano.
Telok Melano |
Setelah foto-foto dan berjalan-jalan di
perkampungan ini, kemudian kami balik lagi ke Dermaga Camar Bulan. Kami tiba di
siang hari yang terik. Begitu tiba langsung tercium aroma khas laut…. Dan
matapun langsung dapat menatap keindahahan panorama di sini. Langit yang biru,
air laut yang biru, pasir yang putih, juga angin pantai yang bertiup
sepoi-sepoi. Subhanallah, siapa yang menduga diujung Indonesia ini ada panorama
seindah ini. Rasa lelah karena sulitnya perjalanan yang dilalui untuk bisa
sampai ditempat ini langsung terhapuskan. Jadi inilah jawabannya, mengapa
Temajuk disebut sepotong syurga di ekor Kalimantan.
Panen Ubur-Ubur :) |
Selain itu kami juga dapat melihat panen ubur-ubur.
Suasana pantai sekali, orang-orang berlalu lalang memikul ubur-ubur dan
mengumpulkannya di tepian pantai. Saya mendekati salah satu tempat penampungan
ubur-ubur untuk melihatnya dari dekat. Ubur-ubur yang dibawa dihitung
berdasarkan jumlahnya, karena memang besarnya hampir sama semua. Mungkin satu
ubur-ubur beratnya sekitar 1 Kg. Mereka membawanya dalam kotak-kotak plastik
yang dipikul berdua. Satu kotak rata-rata berisi 20 ubur-ubur. Bolak-balik
begitu cepat entah berapa kali dalam sehari. Meski membawa beban yang cukup
berat namun semua wajah saya liat sangat happy… Tua-muda, laki-laki perempuan
semua terlibat dalam panen ubur-ubur ini. Berdasarkan sekilas info yang saya
dapatkan ubur-ubur ini dikumpulkan kemudian akan diekspor ke Malaysia. Jadi
bangga….
Panen Ubur-Ubur |
Subhanallah, tanpa beternak dan merawat kita sudah
bisa panen ubur-ubur. Allah sudah limpahkan ke laut dan kita tinggal
mengambilnya. Tidak hanya puluhan kilo, ratusan bahkan ribuan atau puluhan ribu
kilo. Masya allah betapa kayanya laut kita… Jadi nikmat Tuhanmu yang manakah
yang kamu dustakan?
0 comments:
Post a Comment