Bercerita
tentang pesona Poso rasanya tak ada habis-habisnya. Setelah sebelumnya saya
cerita tentang perjalanan saya mengelilingi Danau Poso, kali ini saya akan
bercerita tentang Padamarari, sebuah objek wisata perbukitan penuh pesona di Kecamatan
Pamona Selatan Kabupaten Poso.
Danau menjadi cermin Langit |
Setelah
singgah di Danau Poso, tepatnya di Pantai Siuri, untuk menikmati indahnya alam
ciptaanNya dan sekaligus ingin menyentuh langsung air tawar di danau itu,
kemudian perjalanan di lanjutkan menuju Padamarari. Dari Siuri ke Padamarari
melalui jalan berkelok dan menanjak. Namun semua tak terasa, karena sepanjang
perjalanan di suguhi lukisan alam yang indah.
Padamarari
adalah sebuah perbukitan yang subhanallah, indah…. Begitu sampai di puncak
bukit, mobil kami parkir di pinggir jalan. Dan saya pun turun dari mobil
kemudian berjalan kaki menjangkau puncak bukit. Subhanallah…dari sini saya
dapat melihat Danau Poso secara utuh. Susah rasanya melukiskan keindahannya
dengan kata-kata, dan juga tak mudah untuk bisa mengambil gambarnya dengan
sempurna karena sungguh ketika mata kita langsung memandangnya Padamarari
jauhhhh lebih indah. Allahu Akbar. Subhanallah…
Waktu itu
siang hari ketika saya di Padamarari, matahari bersinar terang, langit cerah
biru dihiasi awan putih membentuk
gugusan. Danau Poso yang berada di bawahnya seolah menjadi cermin yang
sempurna. Lembah hijau terhampar, dan nampak beberapa rumah bergerombol
membentuk perkampungan. Semua berpadu indah.
Tempat ini masih sepi, sepanjang perjalanan menuju tempat ini hanya satu kali berpapasan dengan kendaraan, truck pengangkut barang ke desa. Jadi kalau mau kesini siap-siap membawa mobil pribadi atau rental ya... Terus siap-siap juga bawa makanan sendiri, karena tidak ada warung di sini. Ini yang tak kalah penting, kalau membawa makanan jangan lupa sampahnya di buang pada tempatnya. Dan...berhubung disini tidak ada tempat sampah khusus, jadi sebaiknya sampah yang kita hasilnya kita bawa kembali untuk kita buang ke tempat sampah. Membuang satu bungkus makanan memang awalnya tak terasa, akan tetapi kalau tiap hari ada satu orang yang melakukannya, dalam setahun ada berapa? Jadi kalau bukan kita yang menjaga alam ini, lalu siapa lagi? Hehehe. Ini sekaligus mengingatkan diri sendiri. Bukankah kebersihan sebagian daripada iman?
Saat pagi atau sore hari enak juga sepertinya duduk-duduk disini. Menikmati hembusan angin bebas tanpa penghalang karena posisinya yang benar-benar di atas bukit. Menghayati ciptaanNya, dan menyadari betapa kecilnya manusia. Semakin sering berjalan ke suatu tempat, semakin takjub dengan Indonesiaku..
Dengan Izin Allah kaki ini telah menginjak di Padamarari |
Saat pagi atau sore hari enak juga sepertinya duduk-duduk disini. Menikmati hembusan angin bebas tanpa penghalang karena posisinya yang benar-benar di atas bukit. Menghayati ciptaanNya, dan menyadari betapa kecilnya manusia. Semakin sering berjalan ke suatu tempat, semakin takjub dengan Indonesiaku..
0 comments:
Post a Comment