|
Soto Ayam Pak Siyo |
Alhamdulillah...
Kalimantan Selatan. Dengan izin Allah, alhamdulillah kaki ini disampaikan juga
oleh-Nya untuk menapaki Bumi Kalimantan Selatan, salah satu
provinsi yang berada di Pulau Kalimantan.
Take off dari Jakarta jam 07.30 WIB dan landing di Bandara Syamsudin Noor jam
10.30 WITA. Bertepatan dengan long weekend jadi tidak menganggu
pekerjaan di kantor. Begitu tiba di bandara kami langsung keluar karena sudah
ada sahabat yang menjemput kami di bandara. Dan petualangan pun dimulai,
bismillah…
Berhubung tadi
pagi belum sempat sarapan, maka tour ini diawali dengan sarapan sekaligus makan
siang di Warung Makan Pak Siyo. Kalau kita dari Bandara letaknya berada di
sebelah kiri jalan. Menu andalan warung ini adalah soto ayam. Selain itu
menurut teman saya es cendolnya juga enak. Maka dipesanlah soto dan es cendol.
Penyajian soto disini cukup unik. Karena meskipun berkuah akan tetapi tidak
menggunakan mangkok. Soto dan nasi diletakkan terpisah. Nasi ditaruh di piring
dan soto pun juga di taruh di piring. Kemudian satu piring lagi berisi ayam
goreng yang berfungsi sebagai lauk. Kita bebas mengambilkan berapa potong, dan
baru akan diperhitungkan setelah makan selesai. Sambelnya tersedia dalam piring
kecil. Biasanya kalau makan ayam sambil dicocol sambel yang menurut saya
seperti kecap yang dicampuri petis. Mantap deh… untuk pecinta petis seperti
saya. Hehehe. Oia, soto di warung bening,
seger rasanya. Cocok untuk yang anda yang mungkin kurang suka dengan masakan
bersantan. Bismillah, jangan lupa mengawali makan dengan berdoa, pun mengakhiri
dengan berdoa. Agar apa-apa yang kita makan mendatangkan kebaikan demi
kebaikan. Aamiin.
|
Komplek Pertokoan CBS Martapura |
Selesai
menikmati soto pak siyo, petualangan kemudian kita lanjutkan ke Martapura. Do
you know Martapura? Saya yakin semua pasti tahu, karena tempat ini merupakan
tempat yang terkenal di seluruh Indonesia, bahkan juga terkenal di dunia sebagai kota intan.
Simbolnya aja tugu intan. Di sini ada sebuah komplek pertokoan yang banyak menjual
oleh-oleh khas banjar, seperti berlian, permata, kaos, gantungan kunci, bros
dari batu, tas, kopyah dari akar, kerajinan,assesoris wanita dan lain-lain. Harganya juga lumayan murah.
Disini juga ada tukang yang membersihkan perhiasan, sehingga koleksi
perhiasannya menjadi kinclong dan blink-blink seperti baru lagi. Orang biasa
menyebutnya Komplek Pertokoan CBS alias Cahaya Bumi Selamat. Saya sendiri di
sini lebih banyak jalan-jalan dan melihat-melihat daripada belanja, ya semacam
survey lokasi dulu lah…karena kan masih ada esok hari untuk belanja.
|
Pecal/Pencok Anak/Cucu Haji Hamsyah Martapura |
Nah yang
cukup terkenal di sini selain barang-barang tadi, yaitu pecal atau pencok Haji
Hamsyah. Sekarang yang jualan bukan lagi Haji Hamsyah tapi anak/cucu seperti
yang tertulis di warungnya. Warung ini terletak di bagian depan, paling ujung
dekat dengan pos tukang parkir, berderet dengan warung-warung penjual makanan
yang lainnya. Do you know Pecal/ Pencok? Ini semacam rujak buah. Cuma ada
beberapa hal yang membedakan dengan rujak yang biasa saya makan di Jakarta.
Beberapa hal yang membedakan pencok dengan rujak selain berisi buah-buahan
seperti papaya, nanas, kedondong,dan kawan-kawannya, pencok juga dilengkapi
dengan : irisan pisang mentah, emping dan taburan bawang putih. Selain itu yang
membedakan juga sambelnya, selain manis juga agak sedikit gurih ada campuran petis.
Wuahh…lagi-lagi petis, suka deh… Harganya juga lumayan murah, 2 piring pencok
ditambah 1 irisan pepaya Rp 20.000,-
Siang
menjelang petualangan break dulu untuk rehat sejenak. Sholat dan leyeh-leyeh
sambil menikmati beberapa makanan dan buah-buah langka yang tadi kami beli di
pasar Martapura, yaitu mangga kecil sekali yang disebut buah kasturi dan buah
mundar. Buah mundar kulitnya berwarna merah halus, dalam seperti putih seperti
buah manggis, namun bijinya kecil-kecil. Rasanya awalnya manis segar lama-lama
asem. Cocok dimakan disiang hari yang panas.
|
Soto Banjar Ayam Bapukah Haji Anang |
Dan bada
maghrib petualangan kembali dilanjutkan, kali ini kuliner sekaligus makan malam
di Warung Soto Banjar Ayam Bapukah Haji Anang, yang berlokasi di samping RS
Mawar Banjarbaru. Ada yang unik menurut saya disini, maklumlah baru pertama
kali jalan-jalan ke Kalimantan Selatan.Hihihi ngaku… Kalau kita bilang pesan
soto banjar maka yang tersaji adalah soto dan ketupat. Namun kalau kita makan
soto dengan nasi maka namanya sop. Oia kenapa disebut ayam bapukah? Karena
ayamnya yang kita buah lauk itu dipukah, tidak dipotong atau diiris. Biar makin
mantap maka dipesanlah sate ayam. Kalau di Ponorogo kita kenal orang makan
Gulai dan Sate Kambing, maka disini kita jumpai makan soto dan sate ayam.
Subhanallah kayanya Indonesiaku… Jadi petualangan hari ini ditutup dengan
kuliner soto banjar ayam bapukah Haji Anang. Dan esok insya Allah, kita
lanjutkan petualangan berikutnya wisata sungai Barito dan Wisata Alam Pulau
Kembang. Sabar ya….