Monday, February 3, 2014

Jalan-Jalan Ke Kalimantan Selatan : Pecal/Pencok Haji Hamsyah dan Soto Banjar Haji Anang#day 1



Soto Ayam Pak Siyo
Alhamdulillah... Kalimantan Selatan. Dengan izin Allah, alhamdulillah kaki ini disampaikan juga oleh-Nya untuk menapaki Bumi Kalimantan Selatan, salah satu provinsi yang berada di Pulau Kalimantan. Take off dari Jakarta jam 07.30 WIB dan landing di Bandara Syamsudin Noor jam 10.30 WITA. Bertepatan dengan long weekend jadi tidak menganggu pekerjaan di kantor. Begitu tiba di bandara kami langsung keluar karena sudah ada sahabat yang menjemput kami di bandara. Dan petualangan pun dimulai, bismillah…
Berhubung tadi pagi belum sempat sarapan, maka tour ini diawali dengan sarapan sekaligus makan siang di Warung Makan Pak Siyo. Kalau kita dari Bandara letaknya berada di sebelah kiri jalan. Menu andalan warung ini adalah soto ayam. Selain itu menurut teman saya es cendolnya juga enak. Maka dipesanlah soto dan es cendol. Penyajian soto disini cukup unik. Karena meskipun berkuah akan tetapi tidak menggunakan mangkok. Soto dan nasi diletakkan terpisah. Nasi ditaruh di piring dan soto pun juga di taruh di piring. Kemudian satu piring lagi berisi ayam goreng yang berfungsi sebagai lauk. Kita bebas mengambilkan berapa potong, dan baru akan diperhitungkan setelah makan selesai. Sambelnya tersedia dalam piring kecil. Biasanya kalau makan ayam sambil dicocol sambel yang menurut saya seperti kecap yang dicampuri petis. Mantap deh… untuk pecinta petis seperti saya. Hehehe. Oia, soto di warung  bening, seger rasanya. Cocok untuk yang anda yang mungkin kurang suka dengan masakan bersantan. Bismillah, jangan lupa mengawali makan dengan berdoa, pun mengakhiri dengan berdoa. Agar apa-apa yang kita makan mendatangkan kebaikan demi kebaikan. Aamiin.
Komplek Pertokoan CBS Martapura
Selesai menikmati soto pak siyo, petualangan kemudian kita lanjutkan ke Martapura. Do you know Martapura? Saya yakin semua pasti tahu, karena tempat ini merupakan tempat yang terkenal di seluruh Indonesia, bahkan juga  terkenal di dunia sebagai kota intan. Simbolnya aja tugu intan. Di sini ada sebuah komplek pertokoan yang banyak menjual oleh-oleh khas banjar, seperti berlian, permata, kaos, gantungan kunci, bros dari batu, tas, kopyah dari akar, kerajinan,assesoris wanita  dan lain-lain. Harganya juga lumayan murah. Disini juga ada tukang yang membersihkan perhiasan, sehingga koleksi perhiasannya menjadi kinclong dan blink-blink seperti baru lagi. Orang biasa menyebutnya Komplek Pertokoan CBS alias Cahaya Bumi Selamat. Saya sendiri di sini lebih banyak jalan-jalan dan melihat-melihat daripada belanja, ya semacam survey lokasi dulu lah…karena kan masih ada esok hari untuk belanja.
Pecal/Pencok Anak/Cucu Haji Hamsyah Martapura
Nah yang cukup terkenal di sini selain barang-barang tadi, yaitu pecal atau pencok Haji Hamsyah. Sekarang yang jualan bukan lagi Haji Hamsyah tapi anak/cucu seperti yang tertulis di warungnya. Warung ini terletak di bagian depan, paling ujung dekat dengan pos tukang parkir, berderet dengan warung-warung penjual makanan yang lainnya. Do you know Pecal/ Pencok? Ini semacam rujak buah. Cuma ada beberapa hal yang membedakan dengan rujak yang biasa saya makan di Jakarta. Beberapa hal yang membedakan pencok dengan rujak selain berisi buah-buahan seperti papaya, nanas, kedondong,dan kawan-kawannya, pencok juga dilengkapi dengan : irisan pisang mentah, emping dan taburan bawang putih. Selain itu yang membedakan juga sambelnya, selain manis juga agak sedikit gurih ada campuran petis. Wuahh…lagi-lagi petis, suka deh… Harganya juga lumayan murah, 2 piring pencok ditambah 1 irisan pepaya Rp 20.000,-
Siang menjelang petualangan break dulu untuk rehat sejenak. Sholat dan leyeh-leyeh sambil menikmati beberapa makanan dan buah-buah langka yang tadi kami beli di pasar Martapura, yaitu mangga kecil sekali yang disebut buah kasturi dan buah mundar. Buah mundar kulitnya berwarna merah halus, dalam seperti putih seperti buah manggis, namun bijinya kecil-kecil. Rasanya awalnya manis segar lama-lama asem. Cocok dimakan disiang hari yang panas.
Soto Banjar Ayam Bapukah Haji Anang
Dan bada maghrib petualangan kembali dilanjutkan, kali ini kuliner sekaligus makan malam di Warung Soto Banjar Ayam Bapukah Haji Anang, yang berlokasi di samping RS Mawar Banjarbaru. Ada yang unik menurut saya disini, maklumlah baru pertama kali jalan-jalan ke Kalimantan Selatan.Hihihi ngaku… Kalau kita bilang pesan soto banjar maka yang tersaji adalah soto dan ketupat. Namun kalau kita makan soto dengan nasi maka namanya sop. Oia kenapa disebut ayam bapukah? Karena ayamnya yang kita buah lauk itu dipukah, tidak dipotong atau diiris. Biar makin mantap maka dipesanlah sate ayam. Kalau di Ponorogo kita kenal orang makan Gulai dan Sate Kambing, maka disini kita jumpai makan soto dan sate ayam. Subhanallah kayanya Indonesiaku… Jadi petualangan hari ini ditutup dengan kuliner soto banjar ayam bapukah Haji Anang. Dan esok insya Allah, kita lanjutkan petualangan berikutnya wisata sungai Barito dan Wisata Alam Pulau Kembang. Sabar ya….

0 comments:

Post a Comment