Sunday, April 27, 2014

Petronas Twin Tower, Kuala Lumpur City Center (KLCC) # Destinasi Kedua Di Kuala Lumpur



Menara kembar yang tinggi menjulang itu menjadi tujuan kami berikutnya setelah dari Batu Caves. Petronas Twin Tower, Suria KLCC. Dari Batu Caves kami naik KTM Komuter ke Stasiun Kuala Lumpur. Karena kami mau mampir dulu ke Culture Market alias Pasar Seni. Hehehe, mau survei tempat untuk beli oleh-oleh. Dari stasiun Kuala Lumpur kita transit (jalan) ke Stasiun Pasar Seni. Ya lumayan juga sih jalannya, ditambah naik turun tangga. Pas banget deh pokoknya untuk membakar kalori. Apalagi ditambah dengan naik 272 anak tangga di Batu Caves yang kami alami sebelumnya. Kaki rasanya pegel-pegel semua. Tapi masih kalah dengan semangat penasaran kami untuk menyusuri setiap sudut Kuala Lumpur ini. Oia tentang membakar kalori, kami beberapa kali melihat anak tangga di stasiun (misalnya di stasiun Masjid Jamek) ada iklan yang tak biasa menurut kami. Pada anak tangga yang banyak itu ditulisi tentang manfaat jalan kaki menaiki anak tangga. Ini dia fotonya... Tapi jujur kami pas disana bener-bener hemat-hemat energi untuk tidak menaiki anak tangga karena perjalanan masih jauh. Hehehe.
Salah Satu Anak Tangga di Stasiun Masjid Jamek
Sebelum maghrib kita sudah tiba di Pasar Seni. Sebelum masuk seperti biasa kami melakukan atraksi wajib yaitu foto-foto. Ngga peduli beberapa kali orang yang lewat terpesona dengan kami. Mungkin dalam hati mereka terbesit, ini orang narsis banget ya..atau mungkin 'ndeso'. Hahaha..Tapi ngga apa-apa, lanjutkan saja, maklum kami kan datang jauh dari negeri seberang. Lanjut, setelah itu kami jalan-jalan menyusuri Pasar Seni, melihat-lihat barang-barang khas yang ada tandanya Malaysia. Souvenir-souvenir di sini mirip-mirip dengan souvenir-souvenir di Singapura dan Thailand. Gantungan kunci, magnet kulkas, miniatur-miniatur, de el el.
Berhubung posisi Pasar Senin ternyata dekat dengan china town, maka kami sekalian mampir ke Petaling China Town. Memenuhi rasa keingintahuan untuk melihat suasana di sini. Ternyata di sini banyak dijual tas-tas yang impor, baju, souvenir juga ada namun tak sebanyak di Pasar Seni.Puas menyusuri jalanan ini kemudian kami lanjutkan perjalanan ke KLCC, liat Petronas Twin Tower yang beberapa kali sudah kami liat ketika menaiki kereta. Dan kali ini kami ingin melihat dari dekat. Dari stasiun Pasar Seni kami naik Rapid KL ke Stasiun KLCC. Cepet banget, ngga sampai sepuluh menit. 
Tampak di Malam Hari
Subhanallah, malam itu kami bener-bener bisa melihat Petronas secara langsung. Tinggi menjulang, gemerlap, kokoh dan indah.Maha Besar Allah, yang telah mengkaruniakan manusia kemampuan sehingga bisa membuat bangunan seperti ini. Pada malam hari suasana di sini ramai juga oleh orang yang duduk menikmati malam. Banyak juga terlihat orang-orang yang sibuk mengabadikan menara ini, juga berfoto di depan menara ini. Dan itu termasuk juga kami diantaranya.
Suasana siang di KLCC
Masih penasaran ingin melihat menara pada siang hari, maka sekitar jam 9 kami kembali ke KLCC. Jika malam hari kami melihat menara dari arah depan, pagi ini kami ingin melihat menara dari arah belakang. Berbekal jawaban yang kami peroleh dari satpam yang berjaga didepan pintu masuk, maka kami langsung menuju belakang KLCC dengan lewat dalam KLCC. Subhanallah, ternyata di belakang menara ini ada taman juga ada air mancurnya. Dari sini kita lebih mudah memandang menara secara utuh. Di sini juga ada jogging track. Banyak juga orang yang olah raga disini. 
Langsung Bisa Minum :)
Oia kalau haus setelah jalan-jalan di sini, kita bisa ambil minuman yang sudah disediakan di taman. Hemat deh, untuk tim backpakeran macam kami. Hehehe. Bukan hanya itu saja, disini juga ada kolam renang. Wuahhh...ternyata luas sekali area di belakang Menara Petronas Twin Tower ini. Begitu menjelang siang air mancur mulai dinyalakan, ternyata gerakannya tak biasa. Gerakannya seperti orang sedang menari. Bahkan katanya kalau malam air mancur ini akan berwarna-warni. Sayang kami belum berkesempatan melihatnya, karena begitu padatnya jadwal kunjungan yang kami buat. Karena waktu yang kami miliki kali ini hanya 3 hari 2 malam. Semoga terwujud impian ini ketika lain kali kami jalan-jalan kemari.

Tuesday, April 22, 2014

Batu Caves #Destinasi Pertama di Kuala Lumpur



Batu Caves
Batu Caves adalah destinasi pertama kami. Untuk menjangkau tempat ini dari hotel (Happy Holiday Hotel, Jalan Tun Sambanthan) kami harus ke KL Sentral dulu. Kemudian dari KL Sentral kita naik KTM Komuter yang ke Batu Caves. Oia dari Masjid Jamek ke KL Sentral kita naik LRT (Rapid KL), biayanya 1.20 RM (satu ringgit dua puluh sen) per orang. Beli tiketnya pakai mesin tiket otomatis, caranya dengan memasukkan uang senilai tersebut, namun jika kita tidak punya uang pas, kita masukkan uang yang kita punya, nanti mesin akan bisa mengeluarkan uang kembaliannya. Namun tidak semua uang bisa dimasukkan ke mesin, yang berlaku di mesin ini hanya pecahan senilai paling kecil 1 sen dan paling besar 5 ringgit. Kalau di atas itu mesin ngga mau menerima. Tapi jangan khawatir jika kita tidak mempunyai satupun dari uang tersebut, karena di stasiun juga disediakan loket untuk menukarkan mata uang kita. Setelah kita masukkan uang maka akan keluar kayak semacam chips berbentuk seperti uang logam, cuma bahannya menurut saya terbuat dari plastik. Chips inilah yang kita gunakan untuk masuk dan keluar stasiun untuk satu kali perjalanan.
Go Batu Caves
Aturan di dalam Komuter
Dari KL Sentral ke Batu Caves kami naik KTM Komuter. Semacam commuter line di negara kita. Bedanya komuternya terlihat lebih baru dan lebih bersih juga tidak berdesakan alias longgar. Jadinya bbbrrrr..adem... Stasiunnya juga bersih. Tidak ada sampah berserakan atau orang membuang sampah sembarangan. Untuk tiket KTM Komuter kita beli di loket. Harganya 2 RM untuk satu kali perjalanan per orang. Dari KL Sentral ke Batu Caves melewati Stasiun Kuala Lumpur-Bank Negara-Putra-Sentul-Batu Kentonmen-Kampung Batu-Taman Wahyu-Batu Caves. Pokoknya sampai mentok. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit.Oia ada beberapa peraturan yang diberlakukan ketika menaiki komuter ini antara lain :
- Dilarang Merokok
- Dilarang Makan dan Minum
- Dilarang Membuang Sampah
- Dilarang Melekatkan Gula-Gula Getah (Permen Karet nih kalau di Indonesia)
- Dilarang Berkelakuan Sumbang alias Indecent Behavior
- Dilarang Membawa Barang Berbahaya
- Dilarang Membawa Binatang
Wow... Mantap juga aturannya, detail sekali. Hehehe
Bukit Kapur Batu Caves konon adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di Malaysia. Disini ada patung dewa Hindu yang sangat tinggi berwarna emas. Patung ini tingginya 42,7 meter. Di belakang patung ini ada anak tangga yang tinggi sekali alias curam menuju gua yang berada di atasnya, ada 272 anak tangga. Untuk memasuki kawasan wisata ini tidak dikenakan biaya alias gratis. Sempat ragu juga kami untuk menaiki anak tangga ini, karena benar-benar tinggi dan curam. Mampu ngga ya... Selain sepertinya juga seram kalau kecuramannya. Akhirnya bismillah kami pun mencoba menaiki anak tangga, karena penasaran juga dengan gua yang berada diatasnya. Dan yang lebih memotivasi kami, karena kami melihat anak kecil saja mampu, masa kami tidak???Hehe. Kuncinya kalau saya pribadi dalam menaiki anak tangga ini tidak usaha mendongak ke atas atau menoleh ke bawah, cukup meliihat anak tangga yang ada di depan kita. Biar ngga awang-awangen... Setelah beberapa menit sampailah kita di dark cave, ini bukan gua utama. Dark cave letaknya ada disebelah kiri kalau posisi kita naik. Karena penasaran akhirnya kami mampir dulu ke dark cave. Mulut gua nya besar, begitu berada di mulut gua rasanya sejuk. Sebenarnya kalau ingin memasuki gua ini juga bisa, disitu sudah disediakan helm pengaman. Namun kami memutuskan untuk melihat dari luar saja. Takut... Soalnya gelap juga. Puas menikmati suasana dark cave, kemudian kami melanjutkan untuk menaiki anak tangga menuju gua utama. 
Di dalam Batu Caves
Dark Cave
Jarak dari dark cave ke gua utama tidak terlalu jauh. Kurang beberapa anak tangga saja. Dan akhirnya sampailah kita di gua utama. Ternyata guanya luas banget... Kayak berasa di dalam gedung tapi alami. Di dalamnya ada kuil untuk tempat ibadah umat Hindu. Kami waktu itu jalan-jalan saja melihat setiap sudut gua. Bagus juga ternyata reliefnya. Oleh karenanya untuk menyempurnakan perjalanan maka tak lupa kami berfoto-foto disini. Ketika berdiri di depan pintu gua maka kita bisa melihat kota Kuala Lumpur. Puas berfoto-foto kemudian kami menuruni anak tangga, sempat kaget waktu sampai di tengah-tengah tangga, ada kera yang muncul dari pepohonan disamping anak tangga. Sahabat saya sampai ketakutan, sayapun sebenarnya agak takut juga kalau-kalau keranya tiba-tiba loncat ke kami. Tapi berhubung sahabat saya sudah takut duluan, maka saya harus berusaha untuk terlihat tenang. Hehehe... Bismillah, akhirnya kami dapat melewatinya. Sesampainya di bawah kemudian kami beli fresh coconut sebagai pelepas dahaga, kalau orang Jawa bilang degan, bahasa Indonesianya kelapa muda. Harganya 4 RM per bijinya atau kalau di rupiahkan sekitar IDR 14.000. Di sini sekalian kami istirahat melemaskan otot kaki karena habis mendaki dan menuri anak tangga. Pegel juga ya... Maklum sudah sangat lama tidak naik gunung. Setelah agak lumayan melepas lelah, kemudian kami putuskan untuk balik ke Kuala Lumpur untuk melanjutkan petualangan. Next destination Pasar Seni dan KLCC Petronas Twins Tower...

Monday, April 21, 2014

LCCT ke KL Sentral#Hari Pertama di Kuala Lumpur



Alhamdulillah, atas karunia-Nya kembali saya bisa berkesempatan untuk menginjakkan kaki di belahan bumi-Nya yang lain. Kuala Lumpur. Ibu kota dari negara tetangga, Malaysia. Sebuah perjalanan yang kami rencanakan kurang lebih enam bulan yang lalu dengan berburu tiket promo dari salah satu maskapai penerbangan, Air Asia. Dalam perjalanan kali ini saya berdua dengan sabahat baik saya waktu SMA, jadi ya sekalian reunian lah…
Pesawat yang kami dijadwalkan take off dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.25 WIB. Oleh karena itu sejak jam 03.00 kami sudah sampai di bandara, sebuah bentuk ikhtiar agar tidak ketinggalan pesawat. Sebab yang namanya perjalanan keluar agak sedikit lebih lama pengurusan check in nya daripada perjalanan domestik. Oia selain itu ikhtiar kami yang lain agar perjalanan ini lancer, kami sudah melalukan check in secara online juga. Ternyata begitu kami masuk ke ruang check in counternya belum ada yang buka. Rupanya kami kepagian. Dan counter check in dibuka pada pukul 03.45 WIB. Begitu sampai di depan counter check in kami ditanya, apakah ada barang yang akan dimasukkan bagasi. Kalau tidak ada ternyata sebenarnya kami langsung bisa menuju imigrasi yang letaknya di lantai 2. Dan begitu sampai di depan loket imigrasi ternyata masih tutup. Hihi lagi-lagi kami kepagian. Kata petugas yang ada di sekitar situ, counter akan dibuka 10 menit lagi. Dan kami tetap berdiri di depan counter sehingga kami lah yang pertama dilayani begitu counter dibuka. Setelah cek imigrasi kemudian kami menuju counter berikutnya untuk membayar boarding pass, Rp 150.000,-
Bandara LCCT
Seperti yang telah dijadwalkan pesawat yang kami naiki take off jam 06.25 WIB. Jakarta-Kuala Lumpur memerlukan waktu 2 jam, sehingga kami landing di bandara LCCT Kuala Lumpur  pada pukul 09.25 waktu kuala lumpur atau sama dengan pukul 08.25 WIB. Karena waktu di KL lebih cepat 1 jam dibanding Jakarta. LCCT atau Low Cost Carrier Terminal adalah bandara yang dikhususkan untuk penerbangan Air Asia. Jadi ini bukan KLIA ya sodara-sodara, sehingga bandaranya juga tidak semegah KLIA.
Begitu tiba di LCCT kemudian kami menuju loket imigrasi. Rame sekali, namun tidak terlalu lama menanti karena counter imigrasinya banyak. Oia sebelum keluar bandara saya menukar uang dulu di money charger yang ada di dekat counter imigrasi. Saya menukar seperlunya saja, karena berdasarkan pengalaman saya ke Thailand beberapa waktu lalu menukarkan uang di luar bandara lebih menguntungkan daripada menukar uang di dalam bandara. Di counter imigrasi ini kita diminta untuk menunjukkan paspor dan diambil sidik jari 2 telunjuk kita. Setelah paspor distempel maka kita bisa keluar bandara.
Ini adalah merupakan pengalaman kami berdua. Maka rumus yang kami gunakan harus rajin bertanya dan rajin membaca jika memang kita kesulitan menemukan tempat yang kita maksud. Bertanya tidak perlu memakai bahasa inggris karena dengan bahasa Indonesiapun warga Malaysia bisa memahami bahasa kita, karena memang ada kemiripan dengan bahasa mereka. Alhamdulillah, perjalanan bisa lebih mudah.
Sky Bus
Dari LCCT ini kemudian kami menuju loket yang menjual bus yang akan membawa kita ke KL Sentral. Ini adalah terminal pusat di Kuala Lumpur, dari terminal ini kita dapat mengakses transportasi ke segala penjuru Kuala Lumpur dan sekitarnya. Karena baik bus maupun kereta api segala jenis semua teringrasi di sini. LCCT ke KL Sentral tarifnya 8 RM jika kita naek Aero Busa dan 9 RM jika kita naik Sky Bus. Kami sebenarnya ingin mencoba naik Sky Bus, cuma karena waktu itu loket Sky Bus belum buka akhirnya kami naik Aero Bus. Kalau Sky Bus warnanya merah, kalau Aero Bus warnya kuning. LCCT ke KL Sentral memerlukan waktu sekitar 1 jam. Begitu mulai keluar dari LCCT kami melihat hamparan kebun kelapa sawit di kanan kiri jalan. Banyak banget, jadi sepertinya ini bandara berada ditengah kebun.
KL Sentral
Begitu sampai di KL Sentral langkah pertama yang kami lakukan adalah mencari makan, lapar. Maklum belum sarapan padahal ini sudah jam 11.00 jadi sekalian makan siang. Di sini banyak tempat makan, bahkan kalau kita pengen makan ayam penyetpun ada, tapi ya masa sudah jauh-jauh ke KL makannya nasi ayam penyet.Hehe. Maka biar agak beda kami makan nasi ayam lemak, ayamnya bumbu kari tapi ada manis-manisnya. Selain itu juga ada telur ceplok. Maka tidak habislah saya karena porsinya kebanyakan.
Setelah perut kenyang, berikutnya tujuan kami ada ke hotel. Karena kami ingin menaruh barang-barang dulu sekalian shalat di hotel. Tempat kami menginap di sini adalah Happy Holiday Hotel yang letaknya di Jalan Tun Sambanthan. Lokasi hotelnya cukup strategis karena dekat stasiun monorail (Stasiun Masjid Jamek), juga dekat dengan tempat makan. Dan yang pasti dekat juga Masjid Jamek dan juga Dataran Merdeka. Jadi dari KL Sentral menuju hotel kami naik monorail yang menuju ke Stasiun Jamek. Dekat banget. Hanya melewati dua stasiun saja, maka sampailah kami. Disini sambil rehat sejenak kami menyusun ulang jadwal jalan-jalan kami selama di KL. Maka hari ini kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Batu Caves, dan malamnya ke KLCC. Liat menara kembar yang tinggi menjulang itu. Bismillah..mari kita mulai petualangan…

Thursday, April 10, 2014

Pemilu 2014 : Nyoblos



Panitia TPS 50
9 April 2014 kemaren Bangsa Indonesia menuliskan kembali sejarahnya. Yups, Pemilihan Umum untuk memilih anggota legislatif. Surat undangan ke TPS sudah di tangan jadi alhamdulillah bisa ikut nyoblos. Kalau lima tahun lalu nyoblos di Ponorogo, Pemilu kali ini nyoblos di Jakarta, tepatnya di TPS 50 Ragunan Jakarta Selatan. Kalau Pemilu mendatang di mana lagi ya... :). 
Surat Undangan ke TPS
Pada momen Pemilu kali ini dapat pengalaman baru juga. Suami jadi salah satu Panitia Pemungutan Suara. Hihihi...mulai diakui nih eksistensinya sebagai warga baru. Oleh karenanya surat undangan Pemilu kali ini terasa istimewa bagi saya, bukan karena ditulis dengan menggunakan tinta emas namun karena diserahkan oleh suami selaku panitia kepada saya selaku pemilih pada tanggal 7 April 2014 tepat di hari ulang tahun pernikahan kami :D.
Surat Suara
Semangat Pagi... Datang ke TPS sekitar jam 08.30, ngga pakai lama antrinya. Paling sekitar 1 menit. Ambil surat suara dan nomer antrian. Surat suara ada tiga, satu untuk memilih anggota DRPD, satu untuk memilih anggota DPR-RI dan satu lagi untuk memilih anggota DPD. Duduk sebentar lagi dipanggil masuk ke bilik suara.
Alhamdulillah nyoblos :)
Ngga pakai bingung dan ngga pakai galau, karena pilihan sudah dimantapkan sejak beberapa hari dengan shalat malam dan doa. Bismillah... Nyoblos deh. Satu suara kita insya allah berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. Maka jangan golput, hehehe..Kalau sudah terlanjur insya allah masih ada kesempatan di Pemilihan Presiden nanti.Oia, setelah nyoblos dapat bingkisan kecil dari Panitia Pemungutan Suara TPS 50, permen dan kopi. Alhamdulillah... Pemilu Presiden nanti dapat bingkisan apalagi ya... :P