Menara
kembar yang tinggi menjulang itu menjadi tujuan kami berikutnya setelah dari
Batu Caves. Petronas Twin Tower, Suria KLCC. Dari Batu Caves kami naik KTM Komuter
ke Stasiun Kuala Lumpur. Karena kami mau mampir dulu ke Culture Market alias
Pasar Seni. Hehehe, mau survei tempat untuk beli oleh-oleh. Dari stasiun Kuala
Lumpur kita transit (jalan) ke Stasiun Pasar Seni. Ya lumayan juga sih
jalannya, ditambah naik turun tangga. Pas banget deh pokoknya untuk membakar
kalori. Apalagi ditambah dengan naik 272 anak tangga di Batu Caves yang kami alami sebelumnya. Kaki rasanya pegel-pegel semua. Tapi masih kalah dengan semangat penasaran kami untuk menyusuri setiap sudut Kuala Lumpur ini. Oia tentang membakar kalori, kami beberapa kali melihat anak tangga di
stasiun (misalnya di stasiun Masjid Jamek) ada iklan yang tak biasa menurut
kami. Pada anak tangga yang banyak itu ditulisi tentang manfaat jalan kaki
menaiki anak tangga. Ini dia fotonya... Tapi jujur kami pas disana bener-bener
hemat-hemat energi untuk tidak menaiki anak tangga karena perjalanan masih jauh.
Hehehe.
|
Salah Satu Anak Tangga di Stasiun Masjid Jamek |
Sebelum maghrib kita sudah tiba di Pasar Seni. Sebelum masuk seperti biasa kami melakukan atraksi wajib yaitu foto-foto. Ngga peduli beberapa kali orang yang lewat terpesona dengan kami. Mungkin dalam hati mereka terbesit, ini orang narsis banget ya..atau mungkin 'ndeso'. Hahaha..Tapi ngga apa-apa, lanjutkan saja, maklum kami kan datang jauh dari negeri seberang. Lanjut, setelah itu kami jalan-jalan menyusuri Pasar Seni, melihat-lihat barang-barang khas yang ada tandanya Malaysia. Souvenir-souvenir di sini mirip-mirip dengan souvenir-souvenir di Singapura dan Thailand. Gantungan kunci, magnet kulkas, miniatur-miniatur, de el el.
Berhubung posisi Pasar Senin ternyata dekat dengan china town, maka kami sekalian mampir ke Petaling China Town. Memenuhi rasa keingintahuan untuk melihat suasana di sini. Ternyata di sini banyak dijual tas-tas yang impor, baju, souvenir juga ada namun tak sebanyak di Pasar Seni.Puas menyusuri jalanan ini kemudian kami lanjutkan perjalanan ke KLCC, liat Petronas Twin Tower yang beberapa kali sudah kami liat ketika menaiki kereta. Dan kali ini kami ingin melihat dari dekat. Dari stasiun Pasar Seni kami naik Rapid KL ke Stasiun KLCC. Cepet banget, ngga sampai sepuluh menit.
|
Tampak di Malam Hari |
Subhanallah, malam itu kami bener-bener bisa melihat Petronas secara langsung. Tinggi menjulang, gemerlap, kokoh dan indah.Maha Besar Allah, yang telah mengkaruniakan manusia kemampuan sehingga bisa membuat bangunan seperti ini. Pada malam hari suasana di sini ramai juga oleh orang yang duduk menikmati malam. Banyak juga terlihat orang-orang yang sibuk mengabadikan menara ini, juga berfoto di depan menara ini. Dan itu termasuk juga kami diantaranya.
|
Suasana siang di KLCC |
Masih penasaran ingin melihat menara pada siang hari, maka sekitar jam 9 kami kembali ke KLCC. Jika malam hari kami melihat menara dari arah depan, pagi ini kami ingin melihat menara dari arah belakang. Berbekal jawaban yang kami peroleh dari satpam yang berjaga didepan pintu masuk, maka kami langsung menuju belakang KLCC dengan lewat dalam KLCC. Subhanallah, ternyata di belakang menara ini ada taman juga ada air mancurnya. Dari sini kita lebih mudah memandang menara secara utuh. Di sini juga ada jogging track. Banyak juga orang yang olah raga disini.
|
Langsung Bisa Minum :) |
Oia kalau haus setelah jalan-jalan di sini, kita bisa ambil minuman yang sudah disediakan di taman. Hemat deh, untuk tim backpakeran macam kami. Hehehe. Bukan hanya itu saja, disini juga ada kolam renang. Wuahhh...ternyata luas sekali area di belakang Menara Petronas Twin Tower ini. Begitu menjelang siang air mancur mulai dinyalakan, ternyata gerakannya tak biasa. Gerakannya seperti orang sedang menari. Bahkan katanya kalau malam air mancur ini akan berwarna-warni. Sayang kami belum berkesempatan melihatnya, karena begitu padatnya jadwal kunjungan yang kami buat. Karena waktu yang kami miliki kali ini hanya 3 hari 2 malam. Semoga terwujud impian ini ketika lain kali kami jalan-jalan kemari.
0 comments:
Post a Comment