Bertemu kata lewat surat, sms, bbm atau chatting. Lalu bertemu suara lewat telepon atau handphone. Kemudian bertemu muka lewat skype atau 3G atau media yang lainnya. Saling berkabar alias memberikan update status yang baru, nanya ini dan itu. Bagiku bertemu langsung dengan seorang sahabat sangatlah istimewa alias beda banget rasanya. Semua media yang ada tak satupun yang bisa memberikan rasa yang sama.
Suatu ketika saat mengikuti pertemuan alumni sekolah, pembawa acara sampai mengingatkan berkali-kali agar peserta bisa tenang ketika ketua kami menyampaikan sebuah gagasan. Kebanyakan peserta yang hadir heboh menukar informasi satu sama lain.Tentang anak-anaknya, pekerjaannya, tempat tinggalnya, kesibukannya, bisnisnya, belajarnya, bahkan tontotan di televisi yang samadan masih buanyakkkk lagi. ”Haloooo.... Ibu-ibu harap tenang ya...” kata pemandu acara. Tiba-tiba ditengah kegaduhan itu ada seorang Ibu yang dengan ringan dan spontan menjawab “Namanya juga jarang berkumpul Pak..”
Hmm, bener juga. Ternyata bertemu lewat surat- email gitu bahasa kerennya-, sms, bbm, skype, dan lain-lain itu tetap tidaklah sama dengan pertemuan di alam nyata. Padahal saya yakin, apa yang diceritakan mereka semua itu sebagian besar sudah pernah diceritakan lewat email , bbm, sms ataupun chatting. Beda dan memang benar-benar beda. Ternyata ekspresi wajah mereka itu bagiku adalah nikmat, senyum mereka itu bagiku adalah nikmat, cerita bahagia mereka adalah nikmat, pun cerita sedih mereka juga adalah nikmat. Kenapa? Karena dengan bertemu langsung dengan mereka aku jadi belajar kembali tentang banyak hal, terutama tentang sabar dan syukur yang sering kali aku lupa.
----Sedang menegur diri sendiri, belajar meringankan hati dan langkah kaki untuk bersilaturahim. Tidak perlu menunggu dipisahkan oleh jarak untuk merasakan indahnya persabatan. Yang lalu jadikan pelajaran, jangan sia-siakan kesempatan yang ada sekarang. Lha wong satu jalan atau Cuma beda gang masa ketemunya nunggu ke daerah lain dulu... ^_^
0 comments:
Post a Comment